Rabu, 06 April 2016

MAKALAH KESATUAN GEREJA MENURUT KITAB EFESUS


BAB I

PENDAHULUAN
Dalam perjalanan kekristenan yang semakin maju, ada banyak perubahan-perubahan yang terjadi dalam Tuhan. Beberapa diantara perubahan itu mengarah kepada perubahan yang menuju ke arah yang baik. Namun, beberapa diantaranya adalah perubahan ke arah yang kurang baik. Leh sebab itu perlu dimengerti tentang gereja yang sebenarnya. Oleh sebab itu, melihat kesatuan gereja dalam Efesus adalah alternatif yang sangat baik. Beberapa organisasi muncul untuk membentuk gereja yang secara menyeluruh di seluruh dunia membentuk suatu kesatuan dalam bentuk organisasioleh sebab itu, banyak gereja yang tidak mengingat lagi yang merupakan kesatuan yang sebenarnya dalam gereja. Oleh sebab itu, perlu pemahaman yang baik tentang kesatuan itu. Selain dari pada itu gereja lebih mengutamakan kesatuan organisasi  daripada kesatuan iman dalam Kristus Yesus. Dengan demikian, jika hal ini berlarut dalam waktu yang lama, maka akan timbul pemahaman yang baru mengenai kesatuan gereja yang mengutamakan organisasi. Pemahaman yang benar akan kesatuan akan mengakibatkan pertumbuhan gereja ke arah  yang lebih baik. Dengan adanya kitab Efesus mengajarkan bahwa kesatuan yang dikehendaki oleh Allah adalah kesatuan dalam hal iman kepada Kristus.

               





BAB II

KESATUAN GEREJA MENURUT KITAB EFESUS

                Kesatuan dalam kitab Efesus adalah kesatuan yang sedemikian rupa digambarkan oleh Paulus dengan menyebutkan Yesus sebagai kepala dan gerejanya sebagai anggota tubuh. Itu berarti bahwa dalam kesatuan yang dimaksud adalah bahwa setiap orang percaya satu dalam hal memuji Tuhan. Satu yang dimaksud dalam kitab efesus adalah bukan satunya organisasi gereja. Ada banyak pengertian orang bahwa kesatuan yang dimaksud adalah kesatuan organisasi gereja tanpa mempertimbangkan perbedaan doktrin. Namun, kitab Efesus mencatat bahwa kesatuan yang disebutkan adalah kesatuan dalam iman kepada Yesus Kristus. Yesus adalah pusat dari segalanya. Yesus sebagai pusat dari segalanya adalah menyatakan bahwa setiap anggota tubuh melakukan apa yang diperintahkan oleh kepala. Dalam kitab Efesus sangat jelas digambarkan tubuh manusia. Dimana Yesus sebagai kepala yang menguasai segala sesuatu. Dan oleh sebab itu hanya Dialah yang patut di turuti atau ditaati. Jemaat yang adalah tubuhNya melakukan kehendak kepala. Jemaat yang adalah tubuhnya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Artinya adalah bahwa setiap anggota tubuh yang memiliki fungsi dan kemampuan yang berbeda adalah dikontrol oleh kepala. Demikianlah halnya jemaat adalah tubuhNya yang melakukan kehendak Yesus. Jemaat memiliki karunia yang berbeda, tetapi tujujuan dari karunia itu adalah untuk memuliakan Tuhan. Dengan demikian nyatalah bahwa dari keseluruhannya, setiapmanusia bukan hidup untuk dirinya sendiri tetapi untuk kemuliaan Tuhan.
Pengertian oikumene
                Ketika seseorang mendengar kata oikumene mungkin akan berpikir tentang kesatuan yang mencakup seluruh dinia. Kata oikumene sudah menjadi kata yang universal dimengerti oleh banyak orang . Terlebih khusus adalah orang kristen yang sudah merayakan natal ookumene. Natal oikumene adalah natal oleh umat kristen seluruh dunia yang disepakati bersama untuk merayakan natal bersama pada hari yang sama. Jadi hal ini sudah dimengerti oleh semua orang dengan mudahnya. Akan tetapi, lebih baik lagi jika dimengerti jika melalui arti harffiahnya. Dalam diktad oikoumenika dikatakan bahwa: “kata oikoumene (juga oecumenism ekumene) diambil dari bahasa Ibrani, berasal dari kata oikos yang artinya “rumah yang didiami”. Jika dicari padanannya dalam bahasa Indonesia barangkali lebih cocok artinya “rumah tangga Tuhan untuk penghuni alam semesta”. Jadi, ecumenism mengartikan rumah Tuhan yang didiami di bumi.”1 Hal ini mengartikan bahwa oikumene adalah kesatuan orang percaya yang mendiami bumi yang bersatu di atas dasar iman kepada Yesus Kristus. Oleh sebab itu, orang percaya akan mempersatukan organisasi gereja dan iman mereka. Sedangkan Christian, dalam bukunya mengatakan bahwa:
“Jadi, arti modern kata oikumenis tidak lagi menunjuk kepada suatu kenyataan. Seperti dulu, tetapi kepada suatu tujuan yang hendak dicapai melalui suatu usaha dan pergumulan, yaitu gereja yang satu (esa), kudus, am dan rasuli dari credo (pengakuan iman), una sancta (kependekan dari una sancta ecclesia catholica et apostolica, suatu gereja yang kudus, am dan rasuli) yang dipercayai dan oleh sebab itu harus diwujudkan secara nyata.”2

Kesatuan organisasi
Dalam kesatuan oikumene ada beberapa aspek yang dilihat oleh orang kristen. Salah satunya adalah kesatuan dalam organisasi gereja. Dari seluruh dunia, akan ada kesatuan organisasi gereja yang disebut oikumene.Sungguhpun banyak gereja yang berjenis memiliki nama yang berbeda dan doktrin yang berbeda, namun ada satu organisasi yang mempersatukan semua gereja. Didalam Efesus 4:7-13 berbicara mengenai kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda. Kita masing-masing mendapatkan karunia sesuai dengan pemberian Kristus (ayat 7) dan juga kita perlu untuk bertumbuh. Dalam bertumbuh banyak proses yang menyakitkan: ada yang dipotong carangnya, ada yang harus dibersihkan. Tetapi banyak dari antara kita tidak bersatu, tidak mendukung kesatuan gereja. Gereja kita sedang dalam masa pertumbuhan. Diumpamakan ada tiga burung yang sedang bertengger diatas tiang listrik. Dua diantara mereka mau untuk terbang, tetapi itu cuma wacana semata, mereka hanya “mau” terbang, tetapi tidak mengambil tindakan untuk terbang. Kita jangan hanya dalam perkataan kita dalam kesatuan untuk mau membantu gereja, tetapi gereja belum dibantu.
Kita juga punya panggilan untuk bersatu, sama halnya dengan mata rantai, apabila hanya satu maka tidaklah kuat, tetapi apabila mata rantai bersatu maka akan kokoh, bahkan sebuah kesatuan mata rantai dapat menahan sebuah kapal yang besar. Demikian kita harus bersama-sama bersatu membangun gereja. Dalam ayat ke tujuh dikatakan bahwa kita punya karunia. Baik itu besar maupun kecil. Tetapi yang terpenting adalah kita mempersembahkan karunia tersebut.
Digambarkan ada sembilan orang sedang berlomba dalam olimpiade yang diperuntukkan bagi orang cacat, ketika mendekati akhir lomba ada satu peserta yang ketinggalan dibelakang mereka. Maka dengan bersepakat mereka tidak menghiraukan lomba serta langsung membantu teman mereka yang ketinggalan dibelakang dan bersama-sama mengakhiri lomba. Ini semua berkat adanya kesatuan diantara mereka, ke delapan orang tersebut tidak memikirkan keegoisan mereka sendiri. Demikian juga kita apabila bersatu dalam membangun sebuah gereja yang bertumbuh maka kita akan bersama-sama menjadi juara. Begitu hal kita dalam memberi bagi pertumbuhan gereja, kita tidak terpengaruh oleh pemberian orang lain, melainkan kita memberi karena kita ingin bersatu dalam pertumbuhan gereja dan bersama-sama menjadi juara didalam Kristus.3
Dari kesatuan yang ada di atas, digambarkan bahwa kesatuan gereja tersebut sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan karena jika semuanya sudah menjadi satu maka semuanya gereja akan tolong menolong. Jika ada gereja yang ketinggalan, maka organisasi ini yang disebut oikumene akan menolongnya. Dalam buku diktad STII dikatakan bahwa: “Di lain pihak ada gerakan yang ingin mempersatukan gereja-gereja dan persekutuan yang ada dengan tidak memperhatikan perbedaan yang ada secara doktrinal, yang penting bisa bersatu.”4 dengan tidak mmemandang perbedaa, tetapi melihat kesatuan di dalam Kristus, semua gereja menjadi satu dalam organisasi.

Kesatuan Di Dalam Kristus
                Kesatuan di dalam Kristus yang dimaksud adalah satu di dalam iman kepada Yesus Kristus. Dalam hal ini semua gereja akan melihat bahwa Kesatuan yang menjadi dasar bagi gereja adalah iman Kepada Yesus Kristus. Kesatuan orang percaya didalam Kristus begitu penting, sehingga Kitab Perjanjian Baru memberikan lebih banyak perhatian untuk hal ini dibandingkan sorga ataupun neraka. Menjaga kesatuan kita didalam Kristus berarti juga menjaga kesatuan gereja, komunitas persekutuan kita. Dimata Tuhan hal ini penting, karena kesatuan adalah jiwa persekutuan yang merupakan hakekat dan inti dari kehidupan bersama didalam Kristus.
Doa Tuhan Yesus yang Agung untuk gereja-Nya adalah “supaya umat-Nya menjadi satu” (Yoh. 17:21). Tuhan memandang kesatuan sebagai sesuatu yang baik dan indah (Maz. 133:1) karena itu, jika kesatuan adalah perintah Tuhan maka seluruh orang percaya wajib memeliharanya.Karena orang percaya adalah anggota keluarga Allah (Ef. 2:19-20). Alkitab menyatakan didalam Kristus kita bukanlah orang asing dan pendatang melainkan anggota keluarga Allah. Kita harus menyadari, kesatuan itu tercipta karena status kita sebagai anak Allah (Yoh 1:12) yang telah dipanggil dari gelap menuju terang Tuhan yang ajaib; inilah identitas kita. Gereja harus ‘melawan’ budaya individualistis dalam masyarakat modern dengan ‘semangat kasih’ yang menjadi gaya hidup orang percaya. Karena didalam kesatuan ada berkat Tuhan. (Mzm 133: 1-3)
ALkitab menyatakan Tuhan memerintahkan berkat ketika umat-Nya hidup dalam kesatuan. Doa yang dijawab bukan hanya karena dinaikkan dengan iman tetapi juga karena kesehatian dalam berdoa (Mat. 18:19). Gereja yang hidup dalam kesatuan, keluarga yang hidup dalam kesatuan akan senantiasa melihat dan mengalami mujizat Tuhan. Kita harus menyadari bahwa kesatuan itu sudah Tuhan berikan karena kita berada didalam Kristus. Namun, bagaimanakah agar kesatuan itu dapat terpelihara?
Perlu diusahakan (Ef. 4:3). Alkitab menyatakan “…berusahalah memelihara….” (ayat 3) kita tidak dapat mengharapkan kesatuan itu terpelihara tanpa berusaha memeliharanya. Ini membutuhkan kerja keras, bagaimana cara memeliharanya? Ayat 1 dan 2 menjelaskan kepada kita bahwa kita harus hidup berpadanan dengan panggilan kita yaitu dengan hidup rendah hati, lemah lembut, sabar dan saling menolong. Lihat persamaan bukan perbedaan (Ef. 4:4-6). Kesatuan terpecah karena orang sering memandang perbedaan bukan persamaan. Fokuskan pada persamaan karena itulah yang mempersatukan. (Roma 14:19) mendorong kita untuk mengejar hal-hal yang mendatangkan damai sejahtera.
Alkitab mengatakan kita harus saling menghargai dan menghormati berdasarkan kasih karunia Tuhan. Orang-orang yang telah bekerja keras juga perlu mendapat penghormatan (I Tes 5:12-13). Dan yang perlu kita ingat adalah menghormati Pemimpin, Penatua, Gembala (Ibr. 13:17). Dalam bukunya, Merill C. Tenney mengatakan bahwa: “Hanya di dalam Efesuslah di dalamPB, dimana kata jemaat berarti gereja yang universal bukan suatu kelompok lokal. Ia dimaksudkan untuk memberitahukan kepada bangsa-bangsa lain akan panggilan yang baru bagi mereka, dan ia mengungkapkan materi tubuh Kristus dimana tidak ada Yahudi atau Yunani, majikan atau budak.”5 Maksudnya adalah bahwa kitab Efesus memandang persatuan yang dimaksud adalah persatuan di dalam Kristus. Tidak ada lagi perbedaan suku atau ras, bahasa, bangsa, dan lain-lain sebab dipanggil untuk tujuan yang satu yaitu memberitakan Kristus. Dan inilah yang akan menjadi landasan oikumenika dalam kitab Efesus.






KESIMPUAN
            Kesatuan yang dimaksuda dalam kitab Efesus adalah kesatuan dalam hal tujuan yang satu yaitu memberitakan Kristus. Kitab Efesus adalah kita satu-satunya dalamPerjanjian Baru yang mengupas tentang kesatuan dalam Kristus. Yaitu kesatuan iman. ALkitab menyatakan Tuhan memerintahkan berkat ketika umat-Nya hidup dalam kesatuan. Doa yang dijawab bukan hanya karena dinaikkan dengan iman tetapi juga karena kesehatian dalam berdoa (Mat. 18:19). Gereja yang hidup dalam kesatuan, keluarga yang hidup dalam kesatuan akan senantiasa melihat dan mengalami mujizat Tuhan. Dalam Kitab Efesus digambarkan bahwaorang kristen adalah tubuhnya. Semuanya adalahsatu. Yesus sebagai kepala dan gerejaNya sebagai anggota yang terdiri dari berbagai anggota yang berbeda. Kesatuan yang dimaksudkan kitab Efesus adalah kesatuan dalam hal iman kepadaYesus Kristus.




1Diktad oikoumenika. STII Batam. 2006. 4.
2Christian De Jonge. Menuju keesaan gereja (Jakarta: Gunung Mulia 2006), Xiii.
3Steven Palilingan. Warta Minggu, 13 Juli 2008
4Diktad oikoumenika. STII Batam. 2006.16
5 Merill C. Tenney. Survei Perjanjian Baru (Malang, Gandum Mas, 2008). 394.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar