Kamis, 17 Januari 2013

KASUS - KASUS







5 KASUS DALAM PERJANJIAN LAMA


1.      Kasus Pembunuhan Terhadap Habel oleh Kain (Kejadian 4:1-16)

Kasus ini terjadi dimulai dari saat kemuliaan Allah telah hilang dari Adam dan Hawa. Kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa oleh godaan Iblis. Tetapi Allah masih begitu manusia sehingga Allah memberi Kuasa untuk mengalahkan Iblis. Manusia itu bersetubuh dan melahirkan Kain dan Habel. Saat mereka berdua sudah mer4anjak dewasa, mereka bekerja dengan pekerjaan yang berbeda-beda. Pada saat Habel mempersembahkan hasil dari peternakan nya yaitu buah sulung dan diterima oleh Allah. Habel memberi dengan iman yang benar dan pengabdian kepada kebenaran. Tetapi persemmbahan kain tidak diterima karena tidak memiliki Iman yang taat dan perbuatannya jahat. Padahal Allah berkenan kepada persembahan yang sungguh-sungguh benar yang sesuai dengan kehendaknya.
Allah mengambarkan dosa sebagai kekuatan menggoda. Kematian Habel membuktikan bahwa Allah memperhatiakan mereka yang menderita karena komitmenya kepada kebenaran. Kain dikutuk oleh Allah, dan Allah tidak lagi memeberkati usahanya untuk mencari nafkah dari tanah. Dan dengan demikian setiap orang yang tidak dengan subngguh-sungguh datang kepadanya dan mempersembahkan hidupnya secara total dan persembahan yang tidak dengan Iman dan kebenaran maka Tuhan tidak berkenan untuk menerimanya.

2. Kasu Sosial yang tidak menghargai Ayah (Kejadian 9:18-25)

Dalam kasus ini di mana anak-anak Nuh memberi anggur kepada Ayahnya dan mereka bergantian untuk meniduri ayahnya. Karena hala-hal yang menyertai minuman keras. Dosa Ham yang gagal untuk menhormati kehormatan Ayahnnya dan menyegani Ayahnya. Sehingga Allah mengutuk kanaan dan putra ham. Tetapi keturunannya yang berbalik kepada Allah akanmerima berkat yaitu keturunan Sem dan Yafet.
Dengan demikian, dalam kasus ini haruslah memiliki rasa takut kepada Tuhan terlebih kepada Tuhan dan  menjaga diri senantiasa. Sebab hal yang dilakukannya itu sudah melawan perintah Tuhan dan patutlah dihukum.

3. Kasus penipuan oleh Yakup terhadap Esau (Kejadian 25:19-34)
 Dalamm kehidupan dunia ini memang tidak dapat disangkal bahwa muda harus tunduk kepada yang  lebih tua. Akan tetapi dalam kasus ini, Aaalh membalikkan pola ini. Diamana hal ini menggambarkan rancanngan penebusan Allah yang tidak ditentukan oleh perkembangan alami tetapi oleh kasih karunia dan kehendak Allah. Dalam hal ini Yakup melakukan penipuan terhadap Esau dan jug akepada Ayahnya, dan hal ini tidak berkenan dihadapan Tuhan. Esau yang mengagap rendah berkat Tuhan sehingga ia berani untuk menukar hak kesulungannya  dengan semangkok kacang hijau.
Dengan demikian sebagai anak yang memang benar-benar mengerti dan memahami berkat Tuhan janganlah menyia-nyialkannya tetapi marilah dipergunakan dengan benar dan jangan mau tergoda oleh hal-hal yanf dunia dan alami, sebab itu membawa hal yang tidak baik dan jauh dari kebenaran.
4. Kasus pencurian yang dilakukan Rahel terhadap Ayahnya (Kejadian 31:19).

            Pada zaman itu bahwa mamiliki patung-patung tersebut dianggap memperoleh bagian warisan. Rahel dan Lea beranggapan bahhwa mereka merasa ditipu oleh ayahnya dengan pembagian harta warisn. Rahel pun menngambil patung-patung itu tetapi bukan untuk dipuja, tetapi untuk memperoleh untung keuangan. Padahal ayahnya memerintahkan untuk membuang semua patung-patung.
            Dalam masa sekarang ini memang tidak jarang ditemui hal-hal dalam pembagian harta warisan apalagi dalam adat batak. Tetapi hal ini sangat besar penngaruhnya terhadap sebuah penipuan antar keluarga dan juga perselisihan. Jadi dalam hal ini marilah melakukan segala pemberian itu dengan benar agar tidak terjadi hal-hal ynag tidak diinginkan.

            5. Kasus pemerkosaan oleh Sikhem terhadap Dina (Kejadian 34:24)

            Saat zaman itu ayah dina yang tidak membuat perbatasan atas orang-orang jahat dan yang tidak mengenal Allah. Dan juga Yakup yang tidak menjaga anak-anaknya dalam pergaulan Dina dengan orang-orang dursila. Sehingga sukhem memperkosa Dina. Dalam hal ini orang tua yang tidak tegas memelihara pemisahan keluarga dari pergaulan yang jahat dan membiarkan anak-anak terbuka kepada pencobaan dan kompromi maka akan mengalami bencana dan aib dalam keluarga.
            Dengan demikian sebagai oranng tua haruslah memperhatikan anak-anaknya dengan benar agar tidak mengalami hal-hal yang tidak layak dihadapan Tuhan.

5 KASUS DALAM PERJANJIAN BARU

1.      Kasus Ppembunuhan (Matius 2:16-18)

Dalam kasus ini yang terjadi saat Herodes memerintah, ia takut disaingi dan merasa bahwa dia rendah sebab Anak Allah sudah lahir sehingga Herodes memerintahkan untuk membunuh semua anak sulung yang ada di Betlehem. Tetapi dengan pertolonga Tuhan yang datang kepda Yusuf dan bayinya pun selamat dari tangannya Herodes. Kasus ini sangat salah dihadapan Tuhan, tetapi yang pada saat itu Herodes raja yang kejam.
Dengan demikian dalam hal ini sebagai umat Kristen yang benar-benar mengikut Tuhan pasti tidak akan melakukan hal ini. Oleh sebab itu marilak melakukan yang benar  dihadapan Tuhan dan memelihara dan juga kasih terhadap satu sama lain terlebih antara anak dan orang tua.

2.      Kasus Perzinahan (Matius 1:27-30)

Dalam dunia sangat lumrah dengan hall-hal ini apalagi bagi agama-agama seberang, tetapi anak-anak Tuhan ini sangat jaranglah ditemui. Kasus ini sama dengan piliran dan keinginan yang tidak senonoh yang disetujui oelh kehendak seseorang (keinginan amoral). Keinginan dalam hati akan kenikmatan seksual yang haram yang apabila dihayalkan dan tidak dilawan itulah dosa (norma-norma seksualitas).
Orang Kristen harus hati-hati dalam mengelak kesenangan melihat gambar amoral baik dalam film atau bacaan cabul. Untuk memperthankan kesucian, baik itu perempuan atau laki-laki. Terlebih terhadap wanita dalam berdandan, berdandanlah secarah sopan agar tidak mengandung hawa nafsu.

3.      Kasus Perceraian (Matius 5:33-37?)

Kasus perceraian dalam dunia saat ini sangat banyak ditemui. Tetapi bagi orang Kristen harus  saling menjaga hubungan satu sama lain  dalam keluarga dan selalu menyerahkan hubungan keluarrga kepada Tuhan. Terlebih dalam hal ini hubungan anatara Ayah dan Ibu.
Dengan demikian sebagai umat Kristen marilah selalu menjaga dan mempertahankan hubungan yang benar kepada Tuhan. Sebab Tuhan sangat membenci perceraian. Sebab antara suami dan istri tidak dapat dipisahkan oleh manusia tetapi hanya kematian. Berdoalah senantiasa dan berlaku yang benar dihadapan Tuhan.

4.      Kasus Penganiayaan (Kisah Para Rasul 8:1-3)

Dalam kasus ini yang terjaadi penganiayan terhadap jemaat di Yerusalem, kecuali Rasul-rasul. Dalam pelayan  Stefanus dalam pengabaran Injil, dia tidak takut akan kematian baik penganiayaan yang terjadi terhadap dirinya. Penganiayaan ini terjadi terhadap gereja, laki-laki dan perempuan dimasukkan dalam penjara dan disesah, dab juga dihukum mati. Tetapi Allah menggunnakan penganiayaan ini sebagi permulaan pekerjaan pekabaran Injil.
Dengan demikian dalam hal ini sebagi orang Kristen  haruslah memilki keberanian dan tanggung jawab dalam pekabaran Injil. Dan hal ini sangat dibenci oleh Tuhan sebab penganiayaan terhadap orang yang tidak berdosa. Dan hal ini tidk lah patut di contoh dan terlebih dilakukan sebab sangat menentang hukum dan perintah Tuhan.

5.      Kasus Penghakiman (Roma 14:1-12)

Kasus penghakiman yang dilakukan oleh setiap manusia tidak jauh beda dengan melihat kesalahan orang lain dan juga membuat orang lain mersa tidak benar. Penghakiman ini walaupun terhadap siapapun apalagi terhadap saudara maka akanmendapat hukuman dari Tuhan. Sebagai orang Kristen haruslah saling menguatkan supaya mencapai kesamaan dalam Kristus. Saling menegur dan menegor dalam kasih anatara satu dengan yang lain.
Dengan demikian marilah membuang hal ini sebab Allah sangat membenci perbuatan penghakiman, sebab penghakiman itu hanya Allah yang melakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar