Injil Matius
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Injil Matius adalah satu di antara empat Injil Perjanjian Baru (PB). Injil secara tradisi disalin dalam urutan dengan Matius terlebih dulu, disusul dengan Markus, Lukas dan Yohanes. Bersama-sama Injil Markus dan Lukas, Injil ini digolongkan Injil sinoptis.Kitab Matius mempunyai amanat tentang "Kabar Baik" (injil; bahasa Inggris: gospel) bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat terlihat melalui contoh Doa Bapa Kami. Melalui Kerajaan Allah inilah Yesus Kristus akan memulihkan kondisi Bumi dan kehidupan umat manusia. Oleh karena itu, hal inilah yang akan menjadi kesaksian bagi semua bangsa, barulah akhir sistem dunia ini berakhir . Melalui Yesus itulah Tuhan menepati apa yang telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar Baik itu bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia.
Daftar isi
Penulis
Walaupun dokumen ini tidak mencantumkan nama penulisnya, namun kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M menyatakan bahwa injil ini ditulis oleh Matius. Matius adalah seorang pemungut cukai (petugas pajak pada zaman itu) yang menjadi salah satu dari kedua belas rasul Yesus. Meskipun ada yang menduga ditulis oleh Matius lain yang hidup 80 tahun setelah Yesus wafat. Namun, penemuan naskah papirus yang sekarang disimpan di Magdalen College, Oxford, Inggris, menunjukkan bahwa Injil Matius ini sudah selesai ditulis sebelum tahun 66.Irenaeus menulis:
- "Matius, sekali lagi, mengisahkan penjelmaan-Nya (Yesus) sebagai seorang manusia, katanya, ‘Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham;’ dan juga, ‘ Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut.’ Jadi, ini adalah Injil Kemanusiaan-Nya; dengan alasan itu juga (karakter) manusia yang rendah hati dan lembut ini terus dinyatakan dalam seluruh Injil." (Melawan Ajaran Sesat 3.11.8)
- "(5) Dan pengikut-pengikut sisanya dari Juruselamat kita, keduabelas rasul, ketujuh puluh murid, dan yang lain yang tak terhitung, bukannya tidak tahu akan hal-hal tersebut. Namun, dari semua murid-murid Tuhan, hanya Matius dan Yohanes, yang meninggalkan kenangan tertulis, dan mereka, menurut tradisi, didorong untuk menulis hanya karena tekanan kebutuhan. (6) Karena Matius, yang mulanya memberitakan kepada orang Ibrani, ketika ia hendak pergi ke bangsa lain, menekadkan untuk menulis Injilnya dalam bahasa daerahnya, sehingga mengkompensasi mereka yang harus ditinggalkannya atas kehilangan kehadirannya. (7) Dan ketika Markus dan Lukas sudah menerbitkan Injil-injil mereka, mereka berkata bahwa Yohanes, yang telah menggunakan seluruh waktunya untuk memberitakan Injil secara lisan, akhirnya terdorong untuk menuliskannya dengan alasan berikut. Ketiga Injil tersebut sebelumnya telah sampai ke tangan semua orang dan ke tangannya juga, mereka berkata ia menerima mereka dan memberi kesaksian atas kebenaran mereka; tetapi ada kekurangan dalam mereka kisah perbuatan yang dilakukan oleh Kristus pada permulaan pelayanan-Nya. (8) Dan ini memang benar. Karena terbukti bahwa ketiga penginjil hanya mencatat perbuatan yang dilakukan sang Juruselamat setahun setelah Yohanes Pembaptis dipenjarakan, dan mengindikasikan hal ini pada catatan mereka. (9) Karena Matius, setelah empat puluh hari puasa dan pencobaan yang mengikutinya, mengindikasikan kronologi pekerjaan-Nya ketika ia berkata: "Maka ketika Ia mendengar bahwa Yohanes dipenjarakan Ia meninggalkan Yudea dan pergi ke Galilea. (10) Markus juga mengatakan yang sama: "Maka setelah Yohanes dipenjarakan Yesus datang ke Galilea." Dan Lukas, sebelum memulai kisahnya mengenai perbuatan Yesus, mencatat waktu sedemikian, ketika ia berkata bahwa Herodes, "menambah semua perbuatan jahat yang telah dilakukannya, memasukkan Yohanes ke dalam penjara." (Eusebius Church History 3.24.5-8)
Pada ayat 9-10, ia membandingkan tulisan-tulisan Matius dengan Markus dan Lukas menggunakan frasa serupa yang menyatakan kepengarangan semua empat penginjil sementara mengutip dari Injil Matius bahasa Yunani. Thomas dan Farnell setuju dengan kesimpulan ini ketika mereka berkomentar tentang nas Eusebius ini (3.24.5-10),
- “Meskipun Eusebius menyebutkan bahwa Matius pertama kali menulis dalam bahasa Ibrani, ia juga menganggap Injil Matius bahasa Yunani juga sampai ke tangan sang rasul (Yohanes). Ia mencatat bahwa Yohanes tahu mengenai Injil Matius, Markus dan Yohanes, serta mengakui keakuratan mereka ketika ia menyusun Injilnya sendiri. Eusebius merujuk kepada bagian-bagian Injil Matius bahasa Yunani dan menyebut sang rasul (Matius) sebagai pengarangnya."[2]
Waktu penulisan dan Tema
Dalam Injil ini hanya terdapat sedikit fakta yang dapat menunjukkan kapan tulisan ini dibuat; sehingga tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Beberapa ahli konservatif memiliki alasan kuat untuk memperkirakan bahwa ia ditulis sebelum Yerusalem dihancurkan, antara tahun 60 sampai 65, ketika Matius berada di Palestina atau Antiokia di Siria. Ada pakar liberal yang memperkirakan antara tahun 180 dan 200. Semua ahli sepakat bahwa tulisan-tulisan Ignatius merujuk, namun tidak mengutip langsung injil Matius, yang berarti Injil ini sudah selesai ditulis pada awal abad ke-2 Masehi.Penemuan naskah-naskah papirus, "The Oxford Papyri", oleh Prof. Casten Peter Thiede, memberi bukti kuat bahwa Injil Matius ditulis sebelum tahun 65 M. Di antara naskah-naskah tersebut ditemukan 3 lembar yang berisi ayat-ayat dari Injil Matius pasal 26, tentang pengurapan Yesus di rumah Simon, orang lepra di Betania, dan pengkhianatannya oleh Yudas Iskariot. Di antara naskah-naskah itu juga ditemukan surat dari seorang petani bernama Harmiysis yang mengajukan banding pada pengadilan Romawi untuk menambah jumlah ternaknya dengan menyebut tanggal "tahun ke-12 kaisar Nero, Epeieph 30." atau pada penanggalan Gregorian, 24 Juli 65/66 M.
Beberapa sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli-ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus.
Bahasa penulisan
Catatan para bapa gereja mengindikasikan bahwa Injil Matius awalnya ditulis dalam bahasa Aram/bahasa Ibrani, yaitu bahasa sehari-hari pada zaman itu di Israel, dengan tulisan Ibrani. Kemudian Matius juga membuat terjemahan bahasa Yunani yang dikenal saat ini.[1]- Pada tahun 130-an, Papias, uskup di Hieropolis di Asia Minor, menulis, "Matius menyusun perkataan-perkataan-Nya [Tuhan] dalam bahasa Aram, dan setiap orang menerjemahkannya sebisanya" [3]
- Sekitar tahun 180 Irenaeus dari Lyons menulis bahwa:
- Maka Matius menerbitkan suatu Injil tertulis di antara orang-orang Ibrani dalam bahasa dialek mereka, sementara Petrus dan Paulus mengabarkan (Injil) di Roma dan meletakkan dasar Gereja. Setelah keberangkatan (kematian) mereka, Markus, murid dan penerjemah Petrus, juga menyerahkan kepada kita dalam tulisan apa yang dikotbahkan Petrus. Juga Lukas, teman seperjalanan Paulus, mencatat dalam satu kitab, Injil yang disampaikan kepadanya. Setelahnya, Yohanes, murid Tuhan, yang pernah pula bersandar di dada-Nya, menerbitkan sendiri sebuah Injil selama Ia tinggal di Efesus di Asia.[4]
- Beberapa waktu setelah tahun 244 peneliti Kitab Suci, Origen menulis, "Di antara empat Injil, yaitu yang tak terbantahkan dalam Gereja Allah di kolong langit, aku mempelajari dari tradisi bahwa yang pertama ditulis oleh Matius, yang pernah menjadi pemungut cukai, tetapi kemudian menjadi rasul Yesus Kristus, dan [Injil] itu dipersiapkan untuk orang yang beralih kepercayaan (converts) dari Yudaisme dan menerbitkannya dalam bahasa Ibrani."[5]
- Eusebius sendiri menyatakan bahwa "Matius mulai dengan mengabarkan (Injil) kepada orang Ibrani, dan ketika ia membulatkan tekad untuk pergi ke orang-orang (bangsa) lain juga, ia menurunkan Injilnya sendiri dalam tulisan bahasa asalnya [bahasa Aram], supaya bagi mereka yang akan ditinggalkannya kekosongan yang diakibatkan oleh kepergiannya dapat diisi dengan apa yang ditulisnya."[6] Namun, Eusebius juga menyatakan bahwa Matius menerjemahkan Injilnya ke dalam bahasa Yunani: "Karena di satu sisi penginjil Matius menyampaikan Injil dalam bahasa Ibrani. Di sisi lain, setelah mengubahnya ke dalam bahasa Yunani, ia mengatakan ‘waktu menjelang fajar pada hari Tuhan, setelah berakhirnya Sabat.' Jadi, Matius menyebut waktu menjelang fajar hari Tuhan, ‘setelah berakhirnya Sabat-sabat [jamak]’ bukannya mengatakan ‘sore hari Sabat’, maupun ‘setelah Sabat [singular].’”[7] Selain itu Eusebius juga menulis:
- "Kata-kata, ‘Allahku, sendengkanlah telingamu untukku, mengapa Engkau meninggalkan aku?’ diucapkan pada permulaan Mazmur (Mazmur 22), dicatat oleh Matius sebagai telah dikatakan oleh Juruselamat kita pada waktu kesengsaraan-Nya: ‘Dan pada jam keenam (=jam 12 siang), kegelapan menyelimuti seluruh bumi sampai jam kesembilan (=jam 3 siang), dan pada jam kesembilan Yesus berkata dengan suara nyaring, Eloim, Eloim, lama sabachthani, dengan kata lain, dapat diterjemahkan, Allahku, Allahku, mengapa Engkau menginggalkan Aku?’” (Eusebius Demonstratio Evangelica 10.8)[8]
- “Kata-kata yang diucapkan-Nya diambil dari Mazmur 22:1, di mana ‘Eli, Eli, lama’ adalah dari bahasa Ibrani, dan ‘sabachthani’ adalah dalam bahasa Aram atau Syro-Chaldaic, yang merupakan bahasa umum pada waktu itu …’Dengan kata lain, yaitu yang dapat diterjemahkan.’ Ini adalah kata-akata sang Penginjil, yang menulis Injil-Nya dalam bahasa Yunani, tetapi mempertahankan kata-kata yang diucapkan oleh Yesus, agar dapat menunjukkan mengapa orang Yahudi mengira Ia memanggil Elia (Elias). Mereka yang percaya bahwa Injil Matius ditulis pertama kali dalam bahasa Ibrani atau bahasa Aram, menganggap kata-kata ‘dengan kata lain,’ berasal dari penerjemah.”[9]
Latar Belakang
Jika Injil Markus ditulis untuk orang Romawi dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi, maka Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi.Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk:
- ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat Perjanjian Lama (PL) untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan;
- hal merunut garis silsilah Yesus, bermula dari Abraham (Matius 1:1-17);
- pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud" (Matius 1:1; Mat 9:27; Mat 12:23; Mat 15:22; Mat 20:30-31; Mat 21:9,15; Mat 22:41-45);
- penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung, dan
- petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain).
Tujuan
Matius menulis Injil ini- untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus,
- untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama, yang sudah lama dinantikan, dan
- untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
- Hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis (yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi.
- Hanya pada akhir zaman, Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.
Ayat-ayat terkenal
- Matius 5-7: Khotbah di bukit, yang berisi antara lain:
- Matius 5:44: "Tetapi Aku (Yesus) berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."
- Matius 6:9-13: Doa Bapa Kami
- Matius 6:33: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
- Matius 7:12: (Etika timbal balik) Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
- Matius 28:18-20: (Amanat Agung) Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Detail isi
Kitab ini bisa dibagi ke dalam empat bagian:- Berisi silsilah, kelahiran, dan masa pertumbuhan Yesus (1; 2).
- Ajaran dan tindakan Yohanes Pembaptis persiapan terhadap misi umum Yesus Kristus (3; 4:11).
- Ajaran dan tindakan Yesus di Galilea (4:12-20:16).
- Penderitaan, wafat, dan kebangkitan Yesus (20:17-28).
Cerita kelahiran
- Silsilah Yesus Kristus (1:1–17)
- Kelahiran Yesus Kristus (1:18–25)
- Orang-orang majus dari Timur (2:1–12)
- Penyingkiran ke Mesir (2:13-15)
- Pembunuhan anak-anak di Betlehem (2:16–18)
- Kembali dari Mesir (2:19-23)
- Yohanes Pembaptis (3:1–12, 11:2-19, 14:1–12)
- Yesus dibaptis Yohanes (3:13–17)
- Pencobaan di padang gurun (4:1–11)
- Yesus tampil di Galilea (4:12–17)
- Yesus memanggil murid-murid yang pertama (4:18–22)
- Yesus mengajar dan menyembuhkan banyak orang (4:23-25)
- Ucapan bahagia (5:1-12)
- Garam dan terang dunia (5:13-16)
- Yesus dan hukum Taurat (5:17-48)
- Hal memberi sedekah (6:1-4)
- Hal berdoa (6:5-14)
- Hal berpuasa (6:16-18)
- Hal mengumpulkan harta (6:19-24)
- Hal kekuatiran (6:25-34)
- Hal menghakimi (7:1-5)
- Hal yang kudus dan berharga (7:6)
- Hal pengabulan doa (7:7-11)
- Jalan yang benar (7:12-14)
- Hal pengajaran yang sesat (7:15-23)
- Dua macam dasar (7:24-27)
- Kesan pendengar (7:28-29)
- Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta (8:1-4)
- Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum (8:5-13)
- Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang-orang lain (8:14-17)
- Hal mengikut Yesus (8:18-22,16:21-26,17:22-23,20:18-19)
- Angin ribut diredakan (8:23–27)
- Dua orang yang kerasukan disembuhkan (8:28–34)
- Orang lumpuh disembuhkan (9:1-8)
- Matius pemungut cukai mengikut Yesus (9:9–13)
- Hal berpuasa (9:14–17)
- Anak kepala rumah ibadat
Perempuan yang sakit pendarahan (9:18-26) - Yesus menyembuhkan mata dua orang buta (9:27-31)
- Seorang bisu disembuhkan (9:32-34)
- Belas kasihan Yesus terhadap orang banyak (9:35-38)
- Yesus memanggil kedua belas rasul (10:1–4)
- Yesus mengutus kedua belas rasul (10:5-15)
- Penganiayaan yang akan datang dan pengakuan akan Yesus (10:16-33)
- Yesus membawa pemisahan
Bagaimana mengikut Yesus(10:34–42,11:1)
- Yesus dan Yohanes Pembaptis (11:2-19)
- Yesus mengecam beberapa kota (11:20-24)
- Ajakan Juru Selamat (11:25-30)
- Murid-murid memetik gandum pada hari Sabat (12:1–8)
- Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat (12:9:15a)
- Yesus Hamba Tuhan (12:15b-21)
- Yesus dan Beelzebul (12:22–37)
- Tanda Yunus (12:38–42; 16:1–4)
- Kembalinya roh jahat (12:43-45)
- Yesus dan sanak saudaraNya (12:46-50)
- Perumpamaan tentang seorang penabur (13:1-23)
- Perumpamaan tentang lalang di antara gandum (13:24-30)
- Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi (13:31-35)
- Penjelasan perumpamaan tentang lalang di antara gandum (13:36-43)
- Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang berharga (13:44-46)
- Perumpamaan tentang pukat (13:47-52)
- Yesus ditolak di Nazaret (13:53–58)
- Yohanes Pembaptis dibunuh (14:1-12)
- Yesus memberi makan lima ribu orang (14:13–21)
- Yesus berjalan di atas air (14:22–33)
- Yesus menyembuhkan orang-orang sakit di Genesaret (14:34-36)
- Perintah Allah dan adat istiadat Yahudi (15:1–20)
- Perempuan Kanaan yang percaya (15:21-28)
- Yesus menyembuhkan banyak orang sakit (15:29-31)
- Yesus memberi makan empat ribu orang (15:32–39)
- Orang Farisi dan Saduki meminta tanda (16:1-4)
- Tentang ragi orang Farisi dan Saduki (16:5-12)
- Pengakuan Petrus (16:13–20)
- Pemberitahuan pertama tentang penderitaan Yesus dan syarat-syarat mengikut Dia (16:21-28)
- Yesus dimuliakan di atas gunung (17:1–13)
- Yesus menyembuhkan seorang anak muda yang sakit ayan (17:14-20)
- Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus (17:22-23)
- Yesus membayar bea untuk Bait Allah (17:24-27)
- Siapa yang terbesar dalam Kerajaan Surga (18:1–7)
- Siapa yang menyesatkan orang (18:8-11)
- Perumpamaan tentang domba yang hilang (18:12–14)
- Tentang menasihati sesama saudara (18:15-20)
- Perumpamaan tentang pengampunan (18:21-35)
- Perceraian (19:1–12)
- Yesus memberkati anak-anak (19:13–15)
- Orang muda yang kaya (19:16–26)
- Upah mengikut Yesus (19:27-30)
- Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur (20:1–16)
- Pemberitahuan ketiga tentang penderitaan Yesus ((20:17-19)
- Permintaan ibu Yakobus dan Yohanes
Bukan memerintah melainkan melayani (20:20–28) - Yesus menyembuhkan dua orang buta (20:29-34)
- Yesus dielu-elukan di Yerusalem (21:1–11)
- Yesus menyucikan Bait Allah (21:12–17)
- Yesus mengutuk pohon ara (21:18–22)
- Pertanyaan mengenai kuasa Yesus (21:23-27)
- Perumpamaan tentang dua orang anak (21:28–32)
- Perumpamaan tentang penggarap-penggarap kebun anggur (21:33-46)
- Perumpamaan tentang perjamuan kawin (22:1-14)
- Tentang membayar pajak kepada Kaisar (22:15–22)
- Pertanyaan orang Saduki tentang kebangkitan (22:23-33)
- Hukum yang terutama (22:34–40)
- Hubungan antara Yesus dan Daud (22:41-46)
- Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi (23:1-36)
- Keluhan terhadap Yerusalem (23:37-39)
- Bait Allah akan diruntuhkan (24:1-2)
- Permulaan penderitaan (24:3-14)
- Siksaan yang berat dan Mesias-mesias palsu (24:15-28)
- Kedatangan Anak Manusia
Perumpamaan tentang pohon ara (24:29-36) - Nasihat supaya berjaga-jaga (24:37-44)
- Perumpamaan tentang hamba yang setia dan hamba yang jahat (24:45-51)
- Gadis-gadis yang bijaksana dan gadis-gadis yang bodoh (25:1-13)
- Perumpamaan tentang talenta (25:14-30)
- Penghakiman terakhir (25:31-46)
- [ Perumpamaan domba dan kambing ] (25:31-34)
- Pemberitahuan keempat tentang penderitaan Yesus Rencana untuk membunuh Yesus (26:1-5)
- Yesus diurapi (26:6–13)
- Yudas mengkhianati Yesus (26:14-16)
- Yesus makan Paskah dengan murid-muridNya (26:17–25)
- Penetapan Perjamuan Malam (26:26-29)
- Petrus akan menyangkal Yesus (26:30-35,69–75)
- Di taman Getsemani (26:36–46)
- Yesus ditangkap (26:47-56)
- Yesus di hadapan Mahkamah Agama (26:57–68)
- Petrus menyangkal Yesus (26:69–75)
- Yesus diserahkan kepada Pilatus
Kematian Yudas (27:1–10) - Yesus di hadapan Pilatus (27:11-26)
- Yesus diolok-olokkan (27:27-31)
- Yesus disalibkan (27:32–44)
- Yesus mati (27:45-56)
- Yesus dikuburkan (27:57–61)
- Kubur Yesus dijaga (27:62–66)
- Kebangkitan Yesus (28:1-10)
- Dusta Mahkamah Agama (28:11-15)
- Perintah untuk memberitakan Injil (28:16–20)
Ciri-ciri Injil Matius
Tujuh ciri utama menandai Injil ini:- Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.
- Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat.
- Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus:
- selama pelayanan-Nya di Galilea dan
- mengenai hal-hal terakhir (eskatologi).
- Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan Perjanjian Lama jauh lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru.
- Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru.
- Matius menekankan:
- standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (Mat 5-7)
- kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan
- kejayaan kerajaan itu di masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman.
- Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18; Mat 18:17).
Lihat pula
Injil Matius
|
||
Didahului oleh: Perjanjian Lama : Kitab Maleakhi |
Perjanjian Baru Alkitab |
Diteruskan oleh: Injil Markus |
Referensi
- ^ a b The Hebrew and Greek Gospels Written by Matthew the Apostle of Jesus Christ. The Main Evidence. ("Injil bahasa Ibrani dan Yunani ditulis oleh Matius rasul Yesus Kristus. Bukti Utama.) oleh Rev. Ron Jones dan the Titus Institute.
- ^ Thomas, Robert L. and Farnell, F. David, Jesus Crisis, Kregel Publications, 1998, 53.
- ^ Papias. Explanation of the Sayings of the Lord [dikutip oleh Eusebius dalam History of the Church 3:39].
- ^ Irenaeus. Melawan Ajaran Sesat 3:1:1.
- ^ Origen. Commentaries on Matthew [dikutip oleh Eusebius dalam History of the Church 6:25].
- ^ Eusebius. History of the Church 3:24 [inter 300-325].
- ^ Eusebius, Questiones Ad Marinum (Membandingkan Mat 28:1 dengan Yoh 20:1)
- ^ Kutipan ini dari "Bukti-bukti Injil" ("Proof of the Gospel Being The Demonstratio Evangelica of Eusebius of Caesarea"), Tr. W.J. Ferrar, Vol.1 The Macmillan Company, New York, 1920 (CCEL).
- ^ Owen, John, A commentary, critical, expository and practical, on the Gospels of Matthew and Mark, New York, Leavitt and Allen, 1857, 398
- ^ Judul perikop Matius
Pustaka tambahan
- (Indonesia) Pengantar Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia, 2002
- (Indonesia) Pengantar Kitab Matius di Situs Web Sabda.org
- (Inggris) Albright, W.F. and C.S. Mann. "Matthew." The Anchor Bible Series. New York: Doubleday & Company, 1971.
- (Inggris) Brown, Raymond E. The Birth of the Messiah: A Commentary on the Infancy Narratives in Matthew and Luke. London: G. Chapman, 1977.
- (Inggris) France, R.T. The Gospel According to Matthew: an Introduction and Commentary. Leicester: Inter-Varsity, 1985.
- (Inggris) Gundry, Robert H. Matthew a Commentary on his Literary and Theological Art. Grand Rapids: William B. Eerdmans Publishing Company, 1982.
- (Inggris) Hill, David. The Gospel of Matthew. Grand Rapids: Eerdmans, 1981
- (Inggris) Jones, Alexander. The Gospel According to St. Matthew. London: Geoffrey Chapman, 1965.
- (Inggris) McLaughlin, Ra. "The Adoption of Jesus: On Matthew 1:1-25". Reformed Perspectives Magazine, vol. 7, no. 35. 2005.
- (Inggris) Schweizer, Eduard. The Good News According to Matthew. Atlanta: John Knox Press, 1975
Tidak ada komentar:
Posting Komentar