Keselamatan yang harus dikerjakan dalam prilaku nyata (Filipi 2:12-13)
2:12 LAI TB, Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu
tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja
seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku
tidak hadir,KJV, Therefore, my
beloved, as you have always obeyed, not as in my presence only, but now
much more in my absence, work out your own salvation with fear and
trembling;TR, ωστε αγαπητοι μου
καθως παντοτε υπηκουσατε μη ως εν τη παρουσια μου μονον αλλα νυν πολλω
μαλλον εν τη απουσια μου μετα φοβου και τρομου την εαυτων σωτηριαν
κατεργαζεσθεTranslit interlinear, hôste
{sebab itu} agapêtoi {hai (saudara2) yg dikasihi} mou {-ku} kathôs
{seperti} pantote {senantiasa} hupêkousate {kalian mentaati} mê {jangan}
hôs {seperti} en {pada} tê parousia {kehadiran} mou {-ku} monon {saja}
alla {tetapi} nun {sekarang} pollô {lebih2} mallon en {pada} tê apousia
{ketidakhadiran} mou {-ku} meta {dengan} phobou {ketakutan} kai {dan}
tromou {kegentaran} tên heautôn {diri kalian sendiri} sôtêrian
{keselamatan} katergazesthe {tetaplah mengerjakan}
Sapaan "agapêtoi" harfiah: "kekasih-kekasih" atau "hai saudara-saudara yang dikasihi"
tidak sering Paulus pakai dalam surat-suratnya. Ia biasa memakai kata
"saudara-saudara", Seperti yang nyata juga dari surat ini (bnd. Filipi
1:12; 3:1, 13, 17; 4:1, 8). Tetapi sekali ini sapaan "kekasih-kekasihku"
ia pakai sampai tiga kali (bnd. 4:1). Suatu tanda, bahwa antara Paulus
dan anggota-anggota jemaat di Filipi terdapat suatu hubungan yang baik.
Hal ini telah kita lihat juga pada permulaan surat ini (lihat di atas).
Mereka semua - anggota jemaat dan Paulus - adalah orang-orang yang
dikasihi Allah, orang-orang yang Ia kwumpulkan dalam jemaat-Nya sebagai
anak-anak-Nya. Karena itu mereka juga harus mengasihi satu sama lain.
Berdasarkan hubungan ini ia sekarang mau menyampaikan nasihatnya kepada
mereka. Ia mulai dengan mengatakan bahwa mereka senantiasa taat: sejak
mereka mendengar dan menerima Berita Injil (bnd. Kisah 16) sampai saat
Paulus menulis surat ini kepada rnereka lebih dari sepuluh tahun lamanya
- mereka tetap taat kepada Berita Injil itu dan kepada Yesus Kristus,
Kepala dan Tuhan mereka.
Dalam kata Yunani υπακουω - hupakouô (taat) terkandung pikiran "takluk" (υπο - hupo) dan "mendengar" (ακουω - akouô). Jadi "hupêkousate" dalam ayat ini berarti: kalian mematuhi, mentaati, karena mendengar, dalam hal ini, mendengar berita Injil.
Kata φοβος – phobos (takut) menunjuk kepada keadaan batin. Kata τρομος – tromos (gentar)
menyatakan tingkat ketakutan itu: ia menguasai seluruh manusia, juga
dalam perbuatannya yang lahiriah. Dalam 2 Korintus 7:15 Paulus memuji
anggota-anggota jemaat di Korintus, sebab mereka telah menerima Titus -
yang mewaki1i Paulus di sana dengan "takut dan gentar", Dalam arti yang
sama ungkapan ini akhirnya kita temui dalam Efesus 6:5 "Hai hamba-hamba,
taatilah tuanmu di dunia ini dengan takut dan gentar!" Dari nas-nas di
atas nyata bahwa yang dimaksudkan di sini dengan ungkapan itu tidak lain
daripada "kerendahan hati" yang disebut Paulus dalam ayat 3, yaitu
kerendahan hati terhadap Kristus sebagai Kepala Gereja dan seorang
terhadap yang lain sebagai anggota-anggota tubuh-Nya.
Paulus
minta kepada mereka supaya mereka berusaha, agar keselamatan yang telah
mereka peroleh dalam Kristus (bnd. Efesus 2:5, 8), bekerja di dalam diri
mereka dan memenuhi hidup mereka seluruhnya. Hal itu mereka kerjakan
dengan "takut dan gentar", artinya dengan hormat, dengan teliti, dengan
kerendahan hati.
Dengan "takut dan gentar" ini mereka harus mengerjakan (Yunani:
katergazomai =
mengerjakan, menyelesaikan, menunaikan) keselamatan mereka, kata
"katergazesthe" ini merupakan bentuk
continuous present, bermakna "
tetaplah mengerjakan"
bukan saja seperti di waktu Paulus masih hadir, tetapi terlebih pula
sekarang di waktu ia tidak hadir. Pekerjaan atau usaha yang mereka
jalankan untuk keselamatan mereka harus labir dari hati dan keyakinan
mereka sendiri dan bukan karena pengaruh Paulus. Justru sekarang, di
mana ia tidak hadir, harus nyata hal itu. Jemaat harus tetap dinamis
bekerja dan mencapai kedewasaan Kristen. "Takut dan gentar" tampaknya
merupakan ungkapan khas untuk menyatakan keadaan pikiran yang penuh
kerendahan hati (bdg. 1 Korintus 2:3; 2 Korintus 7:15; Efesus 6:5).
Paulus
mau, supaya kewibawaannya sebagai rasul dibedakan dengan kewibawaannya
sebagai pribadi. Karena itu ia tidak menulis "tetapi juga waktu aku
tidak ada". melainkan "terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir".
Bilamana Paulus memakai kata "nun" (sekarang), kita harus selalu ingat,
bahwa yang dimaksudkannya ialah suatu "sekarang" yang mempunyai arti
yang sangat dalam, suatu "sekarang" dengan sifat abadi ... Demikianlah
pula halnya dengan
"pollô mallon" (
terlebih pula).
Ungkapan ini biasanya Paulus pakai untuk mengadakan suatu pembedaan
yang katastrofal (bnd. pemakaiannya dalam Roma 5, di mana Paulus sering
mengadakan belokan itu!). Ia mau katakan: "Kamu berdiri justru sekarang,
di mana aku tidak hadir, di badapan Allah dan bukan di mukaku." Hadir
atau tidak hadirnya orang yang memberikan perintah bukan saja tidak
mempengaruhi sahnya perintah itu, tetapi sebaliknya, justru kalau orang
yang memberikan perintah tidak hadir, maka perintah itu sebagai perintah
harus dihormati (dan ditaati), sebab perintah itu diberikan di hadirat
Allah. yaitu Allah yang sebenarnya dan yang pertama-tama memberikan
perintah itu.
Teladan luar biasa Kristus dalam hal penyangkalan
diri membuat Paulus memberikan nasihat lebih lanjut kepada
saudara-saudara seiman di Filipi dan mendorong mereka agar "
tetaplah kerjakan keselamatan", khususnya kini ketika dia tidak bersama dengan mereka.
2:13 LAI TB, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.KJV, for it is God who works in you both to will and to do for His good pleasure.TR, ο θεος γαρ εστιν ο ενεργων εν υμιν και το θελειν και το ενεργειν υπερ της ευδοκιαςTranslit interlinear, ho theos {Allah} gar {karena} estin {adalah} ho {yang} energôn {menghasilkan} en {di dalam} humin {kalian} kai {baik} to thelein {keinginan} kai {juga} to energein {pekerjaan} huper {yang melampaui/ di dalam} tês eudokias {maksud2 baik-Nya}
"Mengerjakan di dalam kamu" Paulus suka sekali memakai kata "ke" dan kata benda yg seasal (kata Yunani ενεργεω – energeô, yg daripadanya berasal istilah "energy"),
untuk bicara tentang bekerjanya Allah dalam diri orang percaya, dan
(kecuali Efesus 2:2, 2 Tesalonika 2:9, 11 di mana kata itu dipakai hanya
untuk bekerjanya lblis dan kuasa-kuasa jahat) Kerendahan hati di dalam
kaitan dengan pembebasan mereka merupakan hal yang wajar sebab, walaupun
mereka ikut bekerja-sama, Allahlah (perhatikan kedudukan yang mendapat
penekanan) yang telah menciptakan di dalam diri mereka kehendak maupun
kemampuan (Dia "memberikan kekuatan" - energeô)
menurut kerelaanNya (atau, mempromosikan kehendak baik, yakni
keharmonisan dalam jemaat di Filipi). dalam PB kata-kata itu dipakai
hanya untuk apa yg dikerjakan oleh Allah (band Filpi 3:21; Efesus 3:20).
Usaha manusia dalam hidup Kristen, adalah berkat kemampuan
pemberian Allah, yaitu karya Allah dalam diri orang Kristen yg
memberikan baik hasrat maupun kekuatan untuk melakukan apa yg berkenan
pada-Nya.
Paulus menyebut sebab atau dasar dari
nasihat-nasihatnya ini: karena Allah yang mengerjakan di dalam kamu baik
kemauan, maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Dengan katakata ini
Paulus sekaligus menjelaskan apa yang sebenarnya ia maksudlean dengan
"kerjakanlah keselamatanmu" dalam ayat yang lalu: bukan kelepasan
sendiri, bukan juga pendahuluan dari kelepasan itu. Sebab kalau ditinjau
dengan teliti, bukan mereka yang sebenarnya mengerjalean keselamatan
mereka. Bukan mereka yang mengambil inisiatif untuk maksud itu, tetapi
Allah. Dialah yang mula-mula bertindak. Nasihat kepada Jemaat mengambil
inisiatif. Dialah - atau barangkali lebih baik: Paulus menggunakan
rangkaian kata
thelein dan
energein, yang mensubstansikan:
kemauan dan pekerjaan sebagai aksi.
Karena itu - karena keselamatan mereka adalah pertama-tama pekerjaan
dan anugerah Allah - mereka tidak boleh angkuh, mereka tidak boleh
menganggap diri mereka lebih utama daripada kawan-kawan mereka, tetapi
sebaliknya, mereka harus merendahkan diri satu sama lain dan mengerjakan
(memelihara, hidup sesuai dengan) keselamatan mereka dengan takut dan
gentar.
Kembali kepada frasa "
Dengan takut dan gentar ..."
sebab sebagai orang Kristen kita menyerahkan hidup kita seluruhnya di
dalam kuasa Allah, sebab sebagai orang Kristen kita mengaku, bahwa
segala sesuatu adalah anugerah, bahwa segala sesuatu - kemauan dan
penunaian, pennulaan dan penghabisan, percaya dan penyataan, pertaoyaan
dan jawab, pencarian dan pendapatan - datangnya dari Allah. Segala
sesuatu yang riil terjadi di sini dikerjakan oleh Allah sebagai pelaku.
Demikianlah pula akta hidup kita sendiri: learena dalam anugerah akta
hidup itu dipakai untuk Allah, dan merupakan suatu perbuatan, dimana
Allah Roh sendiri bertindak sebagai subjek ... Kalau tidak demikian,
manusia tidak dapat mengerjakan keselamatanNya."
Tuhan Allah melakukannya "
menurut kerelaan-Nya" (
"huper tês eudokias",
artinya dalam kebebasan dan berdasarkan kasih karunia-Nya la telah
memilih dan mengumpulkan mereka di dalam jemaat-Nya, Dalam kebebasan dan
berdasarkan kasih karunia-Nya la sekarang terus bekerja di dalam
mereka. Karena itu Paulus meminta, ya menyuruh mereka, supaya mereka
mengerjakan keselamatan mereka dengan takut dan gentar, artinya dengan
kerendahan hati.
Filipi 2:12 menekankan kesetian yang dituntut
kepada orang-orang yang menerima pengampunan dosa didalam karya Kristus.
Keselamatan harus dikerjakan, terus menerus dalam artian menjaga
keimanan/ kesetiaan di dalam Yesus Kristus. Menjaga kekudusan agar tidak
murtad (ketahanan uji). Orang-orang yang telah ditebus ini pada akhirnya harus MENANG:
Wahyu 3:5
LAI TB, Barangsiapa
menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan
menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku
namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.KJV, He
that overcometh, the same shall be clothed in white raiment; and I will
not blot out his name out of the book of life, but I will confess his
name before my Father, and before his angels. TR, ο
νικων ουτος περιβαλειται εν ιματιοις λευκοις και ου μη εξαλειψω το
ονομα αυτου εκ της βιβλου της ζωης και εξομολογησομαι το ονομα αυτου
ενωπιον του πατρος μου και ενωπιον των αγγελων αυτουTranslit, ho {orang yang, definite article - nominative singular masculine} nikôn {menang, verb - present active participle - nominative singular masculine}
houtos peribaleitai en imatiois leukois kai ou mê exaleipsô to onoma
autou ek tês biblou tês zôês kai exomologêsomai to onoma autou enôpion
tou patros mou kai enôpion tôn aggelôn autou
"Barangsiapa menang...".
Keselamatan pada akhirnya tidak ditentukan darimana asal dia bergereja,
karena perjuangan pribadi dirinya untuk kemenangan itulah yang dinilai
oleh Tuhan. Ketahanan uji yang ditandai dengan kemenangan menetapkan
orang percaya tidak akan kehilangan keselamatannya.
Sumber: Sarapan Pagi Biblika