5 KASUS DALAM PERJANJIAN
LAMA
1. Kasus Pembunuhan Terhadap Habel oleh Kain
(Kejadian 4:1-16)
Kasus ini terjadi dimulai dari saat kemuliaan Allah telah hilang dari Adam
dan Hawa. Kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa oleh godaan Iblis. Tetapi Allah
masih begitu manusia sehingga Allah memberi Kuasa untuk mengalahkan Iblis.
Manusia itu bersetubuh dan melahirkan Kain dan Habel. Saat mereka berdua sudah
mer4anjak dewasa, mereka bekerja dengan pekerjaan yang berbeda-beda. Pada saat
Habel mempersembahkan hasil dari peternakan nya yaitu buah sulung dan diterima
oleh Allah. Habel memberi
dengan iman yang benar dan pengabdian kepada kebenaran. Tetapi persemmbahan
kain tidak diterima karena tidak memiliki Iman yang taat dan perbuatannya
jahat. Padahal Allah berkenan kepada persembahan yang sungguh-sungguh benar
yang sesuai dengan kehendaknya.
Allah mengambarkan dosa sebagai kekuatan menggoda. Kematian Habel
membuktikan bahwa Allah memperhatiakan mereka yang menderita karena komitmenya
kepada kebenaran. Kain dikutuk oleh Allah, dan Allah tidak lagi memeberkati
usahanya untuk mencari nafkah dari tanah. Dan dengan demikian setiap orang yang
tidak dengan subngguh-sungguh datang kepadanya dan mempersembahkan hidupnya
secara total dan persembahan yang tidak dengan Iman dan kebenaran maka Tuhan
tidak berkenan untuk menerimanya.
2. Kasu Sosial yang tidak menghargai Ayah (Kejadian 9:18-25)
Dalam kasus ini di mana anak-anak Nuh memberi anggur kepada Ayahnya dan
mereka bergantian untuk meniduri ayahnya. Karena hala-hal yang menyertai
minuman keras. Dosa Ham yang gagal untuk menhormati kehormatan Ayahnnya dan
menyegani Ayahnya. Sehingga Allah mengutuk kanaan dan putra ham. Tetapi
keturunannya yang berbalik kepada Allah akanmerima berkat yaitu keturunan Sem
dan Yafet.
Dengan demikian, dalam kasus ini haruslah memiliki rasa takut kepada Tuhan
terlebih kepada Tuhan dan menjaga diri
senantiasa. Sebab hal yang dilakukannya itu sudah melawan perintah Tuhan dan
patutlah dihukum.
3. Kasus penipuan oleh Yakup terhadap Esau (Kejadian 25:19-34)
Dalamm kehidupan dunia ini memang
tidak dapat disangkal bahwa muda harus tunduk kepada yang lebih tua. Akan tetapi dalam kasus ini, Aaalh
membalikkan pola ini. Diamana hal ini menggambarkan rancanngan penebusan Allah
yang tidak ditentukan oleh perkembangan alami tetapi oleh kasih karunia dan
kehendak Allah. Dalam hal ini Yakup melakukan penipuan terhadap Esau dan jug
akepada Ayahnya, dan hal ini tidak berkenan dihadapan Tuhan. Esau yang mengagap
rendah berkat Tuhan sehingga ia berani untuk menukar hak kesulungannya dengan semangkok kacang hijau.
Dengan demikian sebagai anak yang memang benar-benar mengerti dan memahami
berkat Tuhan janganlah menyia-nyialkannya tetapi marilah dipergunakan dengan
benar dan jangan mau tergoda oleh hal-hal yanf dunia dan alami, sebab itu
membawa hal yang tidak baik dan jauh dari kebenaran.
4. Kasus pencurian yang dilakukan Rahel terhadap Ayahnya (Kejadian 31:19).
Pada zaman itu bahwa mamiliki
patung-patung tersebut dianggap memperoleh bagian warisan. Rahel dan Lea beranggapan
bahhwa mereka merasa ditipu oleh ayahnya dengan pembagian harta warisn. Rahel
pun menngambil patung-patung itu tetapi bukan untuk dipuja, tetapi untuk
memperoleh untung keuangan. Padahal ayahnya memerintahkan untuk membuang semua
patung-patung.
Dalam masa sekarang ini memang tidak
jarang ditemui hal-hal dalam pembagian harta warisan apalagi dalam adat batak.
Tetapi hal ini sangat besar penngaruhnya terhadap sebuah penipuan antar
keluarga dan juga perselisihan. Jadi dalam hal ini marilah melakukan segala
pemberian itu dengan benar agar tidak terjadi hal-hal ynag tidak diinginkan.
5. Kasus pemerkosaan oleh Sikhem terhadap Dina
(Kejadian 34:24)
Saat zaman itu ayah dina yang tidak
membuat perbatasan atas orang-orang jahat dan yang tidak mengenal Allah. Dan juga Yakup yang tidak menjaga
anak-anaknya dalam pergaulan Dina dengan orang-orang dursila. Sehingga sukhem
memperkosa Dina. Dalam hal ini orang tua yang tidak tegas memelihara pemisahan
keluarga dari pergaulan yang jahat dan membiarkan anak-anak terbuka kepada
pencobaan dan kompromi maka akan mengalami bencana dan aib dalam keluarga.
Dengan demikian sebagai oranng tua
haruslah memperhatikan anak-anaknya dengan benar agar tidak mengalami hal-hal
yang tidak layak dihadapan Tuhan.
5 KASUS DALAM PERJANJIAN BARU
1. Kasus Ppembunuhan (Matius 2:16-18)
Dalam kasus ini yang terjadi saat Herodes memerintah, ia takut disaingi dan
merasa bahwa dia rendah sebab Anak Allah sudah lahir sehingga Herodes
memerintahkan untuk membunuh semua anak sulung yang ada di Betlehem. Tetapi
dengan pertolonga Tuhan yang datang kepda Yusuf dan bayinya pun selamat dari
tangannya Herodes. Kasus ini
sangat salah dihadapan Tuhan, tetapi yang pada saat itu Herodes raja yang
kejam.
Dengan demikian dalam hal ini sebagai umat Kristen yang benar-benar
mengikut Tuhan pasti tidak akan melakukan hal ini. Oleh sebab itu marilak
melakukan yang benar dihadapan Tuhan dan
memelihara dan juga kasih terhadap satu sama lain terlebih antara anak dan
orang tua.
2. Kasus Perzinahan (Matius 1:27-30)
Dalam dunia sangat lumrah dengan hall-hal ini apalagi bagi agama-agama
seberang, tetapi anak-anak Tuhan ini sangat jaranglah ditemui. Kasus ini sama
dengan piliran dan keinginan yang tidak senonoh yang disetujui oelh kehendak
seseorang (keinginan amoral). Keinginan dalam hati akan kenikmatan seksual yang
haram yang apabila dihayalkan dan tidak dilawan itulah dosa (norma-norma
seksualitas).
Orang Kristen harus hati-hati dalam mengelak kesenangan melihat gambar
amoral baik dalam film atau bacaan cabul. Untuk memperthankan kesucian, baik
itu perempuan atau laki-laki. Terlebih terhadap wanita dalam berdandan,
berdandanlah secarah sopan agar tidak mengandung hawa nafsu.
3. Kasus Perceraian (Matius 5:33-37?)
Kasus perceraian dalam dunia saat ini sangat banyak ditemui. Tetapi bagi
orang Kristen harus saling menjaga
hubungan satu sama lain dalam keluarga
dan selalu menyerahkan hubungan keluarrga kepada Tuhan. Terlebih dalam hal ini
hubungan anatara Ayah dan Ibu.
Dengan demikian sebagai umat Kristen marilah selalu menjaga dan
mempertahankan hubungan yang benar kepada Tuhan. Sebab Tuhan sangat membenci
perceraian. Sebab antara suami dan istri tidak dapat dipisahkan oleh manusia
tetapi hanya kematian. Berdoalah senantiasa dan berlaku yang benar dihadapan
Tuhan.
4. Kasus Penganiayaan (Kisah Para Rasul
8:1-3)
Dalam kasus ini yang terjaadi penganiayan terhadap jemaat di Yerusalem,
kecuali Rasul-rasul. Dalam pelayan
Stefanus dalam pengabaran Injil, dia tidak takut akan kematian baik
penganiayaan yang terjadi terhadap dirinya. Penganiayaan ini terjadi terhadap
gereja, laki-laki dan perempuan dimasukkan dalam penjara dan disesah, dab juga
dihukum mati. Tetapi Allah menggunnakan penganiayaan ini sebagi permulaan
pekerjaan pekabaran Injil.
Dengan demikian dalam hal ini sebagi orang Kristen haruslah memilki keberanian dan tanggung
jawab dalam pekabaran Injil. Dan hal ini sangat dibenci oleh Tuhan sebab
penganiayaan terhadap orang yang tidak berdosa. Dan hal ini tidk lah patut di
contoh dan terlebih dilakukan sebab sangat menentang hukum dan perintah Tuhan.
5. Kasus Penghakiman (Roma 14:1-12)
Kasus penghakiman yang dilakukan oleh setiap manusia tidak jauh beda dengan
melihat kesalahan orang lain dan juga membuat orang lain mersa tidak benar.
Penghakiman ini walaupun terhadap siapapun apalagi terhadap saudara maka
akanmendapat hukuman dari Tuhan. Sebagai orang Kristen haruslah saling
menguatkan supaya mencapai kesamaan dalam Kristus. Saling menegur dan menegor dalam kasih anatara
satu dengan yang lain.
Dengan demikian marilah membuang hal ini sebab Allah sangat membenci
perbuatan penghakiman, sebab penghakiman itu hanya Allah yang melakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar