Minggu, 24 Agustus 2014

ETIKA KRISTEN



ETIKA KRISTEN
A.      Pengertian
Etika berasal dari bahasa Yunani “ETHOS” dan “ETHIKOS” yang berarti: kesusilaan, perasaan batin, atau kecenderungan hati dengan mana orang melakukan suatu perbuatan.
Latin “MOS” atau moralitas. Oleh Karena itu kata etika sering diungkapkan dengan kata moral, yang berarti :nilai-nilai atau aturan khusus/ larangan, kewajiban serta hal-hal yang layak dilakukan.
ETIKA: menyangkut pemikiran yang sistematis tentang: kelakuan, motivasi, atau suatu ajaran yang baik dalam pikiran,  perkataan dan perbuatan manusia dalam masyarakat. 

ETIKA KRISTEN DAN ETIKA UMUM        

A.    Etika risten
                Yaitu etika yang dianut oleh agama kristen dan berlandaskan Alkitab sebagai sumber otoritas tertinggi segala kebaikan.
Emanuel E. James: Etika Kristen mempertimbangkan relasi dan pengertian akan Allah dalam perilaku manusia dan menunjukkan respon kepada Allah melalui Kristus sebagai syarat mutlak.”
Karena Etika Kristen merupakan doktrin, maka:
1. Etika  theonom (theos=Tuhan; Nomos=Hukum): berpusat pada Allah
2. Etika Theoentris : Bersifat ilahi
3. Etika Christonom: dilandasi oleh pengajaran Yesus Kristus.
4. Etika Damai Sejahtera (shalom=Ibrani; Eirene=Yunani).
Efesus 2:17, menyatakan Kristus sebagai sumber etika dan juga berkuasa mengubah perilaku manusia agar hidup sesuai dengan norma-norma yang patut.
DR. .S. Heath: Etika Kristen adalah suatu hal yang mutlak, yang tertulis dalam hukum Allah yang tidak dapat dilanggar (Yoh 10:35), dan yang ada dalam Yesus Kristus yang tidak pernah berubah (Ibrani 13:8).
 Jadi, Etika Kristen adalah sesuatu yang baik dalam manusia dan Allah sebagai pencipta.                             

B.    Etika Umum
Yaitu: Semua aliran etika non kristiani termasuk etika-etika agama dan kepercayaan lain.
 Landasannya adalah ajaran dan moral yang dianut dalam suatu masyarakat.
Sifat: AROPOENTRIS yaitu berpusat pada manusia.

C.     Perbedaan Etika Kristen Dan Etika Umum

ETIKA KRISTEN
ETIKA UMUM
PERHATIAN
Kebutuhan, Ide-ide dan aspirasi seseorang
Kebutuhan, Ide-ide dan aspirasi seseorang
DASAR HIDUP
Alkitab dan Kristus
Alasan Manusia
TITIK TOLAK
Sistem nilai moral
Proses Moral
SUMBER
Allah
Hasrat, Nilai-nilai masyarakat
PENUNTUN
Roh Kudus, Firman dan Gereja
Masyarakat yang ada
TUJUAN
Mencapai kehendak Allah dan rencana-Nya
Aktivitas budi pekerti

DASAR-DASAR ETIKA KRISTEN
KASIH yaitu kasih kepada Tuhan, kasih kepada diri sendiri, dan kasih kepada sesama manusia.
Tuhan Yesus: Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap akal budimu, dengan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum yang terutama dari kedua hukum ini.

A.      Kasih Kepada Tuhan
The highest good Etika Kristen ialah  Union With God.
Terjadi melalui: Kelahiran Baru
Hakekat menjadi: Manusia Baru
B.      Kasih Kepada Diri Sendiri
Menghargai Diri sendiri: oleh persekutuan yang baik dengan Allah.
Menerima Diri sendiri dan kepuasan akan diri sendiri: oleh anugerah Allah yang berlimpah.
Pandangan berubah “Hidup untuk kerja” menjadi “Kerja untuk hidup”
C.      Kasih Kepada Sesama Manusia
                Reaksi dari 2 gambaran di atas adalah “kasih kepada sesama manusia” Hukum Tuhan ini dilaksanakan tanpa pamrih karena bertumpu pada kerinduan yang berkenan kepada Tuhan dengan melakukan perintah-Nya, menikmati berkat Tuhan dengan bersama-sama.
Itulah yang dipakai: “Diberkati untuk memberkati.”
Kisah Para Rasul 4:32-37, Membentangkan 4 prinsip yang mendasari praktik hidup mereka:
I. Dasar kehidupan bersama: Percaya(beriman) kepada Tuhan
II. Adanya konsep pemerataan yang terkadang disertai  pengorbanan
III. Sasaran utama yang dilakukan adalah mempermuliakan Allah dan berkenan kepada sesama manusia.

ETIKA PL DN PB
1.       Etika Perjanjian Lama
Etika PL menekankan hukum-hukum yang absolut yang dikenal dalam sejarah dan wahyu.
Menurut Walter: 
Pokok ut
ama etika PL:
1. Karakter Allah: tema yang ditekankan “Akulah Tuhan” atau “kuduslah kamu seperti Aku adalah Kudus” (im. 1:14; 19:2-4; 10-12)
2. Hukum Positif: Kehendak Allah dalam firman-Na, dan pekerjaan Allah melalui ciptaan-Nya. (Kej 2:17).
3. Hukum Penciptaan: Alah adalah pencipta segala sesuatu.
Menurut William Barlay:
Etika PL mempunyai kesesuaian dengan Allah.  Sebab itu etika PL mempunyai karakteristik sebagai brk:
-          Bersia Kompreensif: Menyangkut semu orang dalam tindakan-Nya.
-          Menghormati orang tua (kel 20:12)
-          Hukum Yahudi, melindungi janda, yatim piatu dan orang miskin. (Ulangan 10:8; 11:7; Im 19:15).
Etika Dalam Torah/ Pentatuk
1.       Kejadian: Menekankan kedudukan manusia di hadapan Allah sebagai makhluk mulia yang serupa dengan Allah (ImagoDei)
2.       Keluaran: Kitab janji (covenant) yaitu 10 hukum
3.       Imamat: Kitab kekudusan – Moralitas
4.       Bilangan: Menekankan kekudusan ibadah
5.       Ulangan: Kitab hukum
2.       ETIKA Perjanjian Baru
Berpusat pada “Yesus Kristus” (Kristonom) sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Etika PB berkisar pada kerajaan Allah sebagai tema sentralnya dan bersifat spiritual yakni “kelahiran kembali” Yoh 3:16, Iman Mark 8:3, Ketaatan Mat 7:17.

Etika Rasul Paulus
Etika yang dilakukan dalam setiap argumen teologisnya, Paulus selalu mengakhiri dengan etika yang bersifat: IMPERATIF (perintah).
Ciri-cirinya:
-          Menekankan Kasih, Pengampunan dan Melayani
-          Bertanggung jawab
-          Hidup dalam perdamaian dan kerendahan hati
-          Sosial dan kepatuhan pada perintah (Rom 13)

Etika Rasul Yohnes
Yohanes dikenal sebagai Rasul Kasih (The Apostle of Love), karena menekankan kasih dalam Injilnya dan surat kirimannya.

Etika Rasul Petrus
Etika yang diajarkannya menekankan pentingnya mengikuti teladan Tuhan Yesus (1Pet 2:21), kekudusan hidup (1Pet4:7-11), keharmonisan suami –istri (1Pet3:1-7).

Etka Rasul Yakobus
Etika yang diajarnya menekankan hal-hal praktis dalam ajaran etikanya, sehingga ia dijuluki Rasul Pragmatis. Trnsfomasi nilai-nilai ke dalam tindakan kongkrit sebagai pelaku Firman merupakan bagian penting dari ajaran etikanya (Yak 2:19-27; 3:14-16). Ia menyoroti bahaya penyalahgunaan lidah (3:1-10) dan siap yang salah dalam memandang kekayaan yang berakibat penindasan dan pembunuhan (5:1-6).

PANDANGAN ETIKA TENTANG MANUSIA
Menurut Gendre/ jenis kelamin
Bahasa Isyarat:
- Pria memerlukan ruang yang lebih waktu duduk, wanita duduk dengan tangan dan kaki yang dekat dengan tubuh.
- Pria memberi sedikit umpan balik saat mendengarkan, wanita memerhatikan dengan seksama dengan mata yang meyakinkan.
- Pria merasa enak saja menduduki tempat orang lain, wanita menghindari.
- Pria tidak memperhatikan komunikasi dengan isyarat, wanita sangat memperhatikan dan sangat bergantung padanya.
Ekspresi Wajah:
- Pria menghindari kontak mata; wanita secara langsung bertemu pandang.
- Pria mengerutkan dahinya ketik mendengar, wanita tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
- Pria mengkomunikasikan sedikit emosi yang hangat pada wajahnya; wanita tersenyum dan menggerakkan kepala.
- Pria melirik lebih kepada interaksi negatif; wanita mencegah tatapan mereka
Pola Berbicara dan Bersuara
- Pria sering menginterupsi dalam pembicaraan; wanita sedikit menginterupsi.
- Pria pembicaraan lebih monoton; wanita lebih emosional
- Pria berbicara lebih lambat; wanita lebih cepat
- Pria terus terang langsung; wanita berputar-putar
- Pria sedikit membuka informasi pribadi; wanita membuka lebih pribadinya sendiri.
- Pria menggunakan deskripsi warna dasar; wanita menggunakan warna yang tepat.
Perbedaan Kelakuan:
- Pria Lebih berpusat pada logika; wanita memandang sesuatu secara emosi.
- Pria berteriak ketika frustasi; wanita menangis.
- Pria lebih sedikit menyimpan dendam; wanita mengulang-ulang
- Pria menghindari meminta pertolongan; wanita menyambut pertolongan
- Pria jarang minta maaf; wanita sering minta maaf.

Manusia Dalam Kehidupannya
Pengaruh-pengaruh Kejatuhan Manusia Dalam Dosa (Kejadian3:8 -4:17-18)
 DITOLAK: karena penolakan ini, kita perlu memiliki identitas;
                     -Mati secara rohani, hidup fisik, kehilangan persepsi realitas, kehilangan gambar Allah.
SALAH/MALU: Karena itu perlu jaminan rasa aman (security)
                    -Usaha manusia sia-sia, anda tidak dapat mencari maksud hidup yang indah tanpa campur
      tangan Allah.
Pengaruh – Pengaruh Roh Kudus Di Dalam Anda
1.       Tidak ada penghukuman lagi: Karena itu tidak perlu merasa malu dan salah (Rom 8:1-).
2.       Kuat di dalam Kristus: Karena itu tidak lemah (Rom.8:5-14)
3.       Kita dijadikan anak Allah; Karena itu harga kita mahal dan identitas kita terjamin (Rom 8:15-17)
Kematian Yesus di kayu salib membawa perubahan yang sangat besar, kita punya hidup yang kekal.
Persepsi mengenai diri sendiri menentukan cara hidup anda (Who I am determines what I do).

Manusia dan Tanggung Jawabnya
Tanggung jawab seorang terhadap orang lain merupakan ajaran Alkitab, yang kurang jelas bagi banyak orang adalah bahwa tanggung jawab itu meliputi bidang sosial dan spiritual, tubuh dan rohani. Mana terlebih dahulu, rohani atau tubuh? Jelas ini merupakan tanggung jawab orang Kristen, karena Alkitab mengajarkan “Kasihilah sesamamu manusia.. memberi lebih baik dari pada menerima” Tanggung jawab itu meliputi: Memelihara diri sendiri (Efs.5:9); Memenuhi keutuhan keluarga 1Tim.5:8-16); Memenuhi kebutuhan sesama manusia (Gal 6:10).
Lewat Hal Ini, Alkitab mengajarkan bahwa:
-Tindakan sosial Kristen merupakan kesaksian yang baik tentang Kristus.
  Hal ini merupakan sebagian dari perwujudan imannya (1Pet2:13_15).
-Tindakan sosial yang bermakna dapat menolong memenangkan orang bagi Kristus. (1 Kor 10:33; 1 Kor 9:22) dan hal ini merupakan Pra-Eanglisasi atau permulaan masuk dalam penginjilan.
- Tindakan ini menjalankan mandat Allah, Mandat Pembangunan (Kej 1:28) dan Mandat Spiritual (Mat28:19:20), sehingga perwujudan manusia baru dinyatakan dalam atika sebagai manusia yang bertanggung-jawab.

ETIKA DALAM KEHIDUPAN

Tahap-tahap Pergaulan
1. Perkenalan: memperhatikan, memandang, memperkenalkan nama, tanpa perasaan apa-apa hanya ingin berteman.
2. Persahabatan Biasa: teman sejenis/ lawan jenis . bermain. Jalan-jalan dan curhat dalam lingkungan sekolah, tempat kerja dan gereja.
3. Persahabatan Luar Biasa: Ada perasaan untuk lawan jenis, ketertarikan, ingin berdua saling berbagi rasa, tidak suka rame-rame.
4. Pacaran: ada kesepakatan menjalin hubungan bersama /khusus, mengenal keluarga masing-masing, perasaan saling membutuhkan, ada perasaan rindu dan mulai ada keinginan seksual.
5. Pertunangan: ada ikrar yang diketahui banyak orang /umum, arah menuju pernikahan, tahap ujian untuk dapat melawan keinginan seksual.
6. Pernikahan: Hubungan dua jadi satu dalam lembaga kudus, janji hidup bersama, tidak ada perceraian.               

Orang Kristen dan Seks
Hubungan antar individu yang paling penting intim dan penting ialah seks antara dua insan. Kuasa dan pengaruhnya sangatlah kuat. Itulah sebabnya seks merupakan sesuatu yang sering disalahmengertikan dan disalahgunakan. Sering disalahgunakan karena kurang pengertian seseorang tentang ajaran Alkitab tentang aspek hidup ini.

Ajaran Alkitab Tentang Seks
                Alkitab sebagai sumber satu-satunya ajaran seks yang benar, mengajarkan bahwa pada dasarnya seks itu “baik-suci” karena diciptakan oleh Allah. Apa buktinya?..  Pernikahan dan hubungan seks merupakan perintah Allah ( Kej.1:28-Efs 5:31-320. Manusia diberkati dan Allah memberkati buah hubungan seks yang sah.
                Namun, seks harus dikendalikan karena daya dan pengaruhnya yang luar biasa. Hubungan seks yang membuahkan manusia yang memenuhi bumi dan melanjutkan harapan Allah untuk berkembang biak. Jadi seks bukan saja baik, tetapi juga sangat berkuasa. Pengendalian seks diatur oleh Allah sendiri dengan menetapkan seorang  laki-laki dan seorang perempuan sebagai aturan yang mengatur kuasa dan pengaruh seks agar terjadi pembuahan yang sah dan memberi kepuasan kepada keduanya (Kej.2:24).

Fungsi Seks Dalam Pernikahan Kristen
1.       Mempersatukan secara paling dekat dua  insan.
Maka keduanya akan menjadi satu daging “ merupakan penyataan Alkitab berulang kali (Kj. 2:24 Mat 19:4-6; 1 Kor 6:16). Sebegitu dekatnya, sehingga Alkitab menggunakannya sebagai lukisan hubungan antara Tuhan dan Gereja-Nya.
2.       Kepuasan Manusia (rekreasi).
Persetubuhan yang sah adalah dalam pernikahan kudus yang merupakan sakramen perinatan tentang sukacita dari kasih yang mula-mula. Bolehkah menonton BF..?
3.       Pembuahan (Reproduksi Keturunan)
Buah dari persetubuhan dalam pernikahan adalah Keturunan, lahirnya anak-anak yang diberikan Allah.
Hubungan Seks Di Luar Pernikahan
                Hubungan seks di luar pernikahan sangat ditentang oleh Allah. Hal ini termasuk perjinahan, pelacuran, percabulan dan seks jenis merupakan pelanggaran terhadap apa yang telah ditetapkan Allah.
- Percabulan
Suatu perbuatan kotor yang seharusnya tidak dilakukan dan berkait dengan seks, dilakukan oleh orang yang belum menikah. KPR 15:10; harus menahan diri dari percabulan,  Kor 6:13-18, tubuh tidak diciptakan untuk itu, Ef 5:3 jangan disebut diantara orang percaya.
- Perjinahan dan pelacuran
Dilarang karena hal ini merupakan suatu hal yang merusak lembaga pernikahan. Imamat 20:10, wanita brzinah dilempari batu.  Kel 20:14, Larangan keras dalam taurat.
- Homoseksualitas/ lesbian
Adalah hubungan seks antara 2 insan yang sejenis di mana tak terjadi persetubuhan dan pembuahan sebagai akibatnya. Hubungan ini salah Karena terjadi antara orang yang tak berpotensi sebagai suami istri. Ul 23:2, melarang keras terjadi diantara umat Allah, Yeh 16:26-27, tidak wajar dan terhukum dan 1 Kor 6:9, dikecam oleh Rasul Paulus.
- Poligami
Dilarang oleh Alkitab karena:
Keja 2:18 : allah menyediakan hanya seorang istri bagi Adam.
Ul 17:17  : Pemimpin umat Allah dilarang mempraktekkan poligami
1 Kor 7:2 : Monogami dianjurkan bagi setiap orang.
Penyimpangan Seks:
1.       Homoseksual  (laki-laki)
2.       Lesbian (wanita)
3.       Biseksual (Capuran)
Memilih secara Seksual:
1.       Paedofilia : Seks terhadap seks di bawah umur
2.       Bestiaitas : Seks dengan hewan / binatang
3.       Hiperseks: kepuasan seks yang disertai dengan kekerasan
4.       Ekshibionisme (laki-laki): suatu kebiasaan/ kecenderungan memperlihatkan alat kelamin pada wanita, untuk pemuasan diri.
5.       Inseks       : Seks hubungan darah ( antara anak dan orang tua)
Pandangan Salah Tentang Seks
1. Seks hanya untuk pemenuhan kebutuhan jasmani (lapar-makan, haus-minum)
2. Seks merupakan sesuatu yang dipandang kotor/ menjijikkan. (tabu untuk dibicarakan).
3. Seks hanya untuk melampiaskan nafsu. (dinikmati secara daging).


ETIKA KEHIDUPAN KRISTEN
                Meskipun etika Kristen memberikan kepada kita kelengkapan dan petunjuk untuk hidup sebagaimana seharusnya, tetapi patut disadari bahwa kita tidak mungkin dapat melakukan norma-norma dan kewajiban-kewajiban moral secara sempurna. Lingkungan di mana kita berada adalah lingkungan yang telah dicemari dosa yang dengan sendirinya juga menjadi tantangan dalam kehidupan umat Kristen. Kendati demikian, hati nurani kita senantiasa diperbaharui, disucikan dan dikuduskan oleh darah Yesus Kristus. Roh Kudus memberikan dinamis etis dalam diri kita hai demi hari menuju kesempurnaan. Alkitab sebagai dasar membangun etika dan sikap hidup kristiani memampukan kita untuk keluar dari ketidapatutan moral dan norma norma etis (Maz 119:11). Firman Allah menjadi penuntun yang menerangi pekatnya jalan kehidupan serta bayang-bayang keberdosaan (Maz 119:105).
                Etika Kristen juga menyadarkan kita, bahwa dosa adalah suatu kekejian di hadapan Allah. Kesempurnaan dan pemulihan tatanan moral Kristiani hanya diperoleh melalui pengampunan dan penyucian darah Kristus. Sikap hidup kita sehari-hari harus sempurna seperti Allah, Bapa kita adalah suatu sempurna (Mat 5:48), serta menjadi kudus sama seperti Dia adalah kudus ( 1 Pet 1:6). Menyerupai Allah dan menyerupai Kristus adalah tuntutan bagi setiap anak Tuhan.
                Relasi sebagai anak-anak Allah adalah pola hidup yang dikehendaki Allah. Kelahiran kembali memberikan kepada kita kedudukan sebagai anak-anak Allah, memperoleh jaminan, kebebasan, dan ahli waris-Nya. Peraturan yang ditetapkan bagi anak-anak Allah yaitu menuruti kehendak Bapa. Tujuannya untuk menyenangkan hati Bapa dan masuk dalam kerajaan Allah.
                Sekalipun demikian kita seringkali masih berbuat dosa. Untuk itu jalan pengampunan  disediakan bagi mereka yang menyadari dan mengakui dosanya (1 Yoh 1:9). Keinginan untuk meninggalkan dosa atau kehidupan lama akan memampukan untuk kita hidup sebagai anak-anak Allah. Bukti apa yang dapat saudara berikan … sebagai tanda saudara telah lahir baru dan mau meninggalkan kehidupan lama dalam dosa..?
                Rasul Petrus mengingatkan, sikap hidup umat Kristen itu selalu diwarnai dengan kasih, damai dan belas kasihan, sehingga lewat hidup kita nama Tuhan dimuliakan. Kehidupan Etika kita dapat terlihat lewat hubungan kita dengan Allah dan manusia, bahkan diri kita sendiri. (Jangan lihat diri saya, tetapi dengar Firman ini) Moralitas Kristiani yang bersumber pada Kristus memampukan kita untuk berani tampil beda dari dunia ini.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ETIS DAN FAKTOR DI DALAMNYA
Faktor-faktornya
1. IMAN
a.       Kepercayaan-kesetiaan
b.      Hubungan perorangan dengan Allah
c.       Pendirian tentang apa yang benar.
2. TABIAT
Semua hal (kebiasaan) termasuk kepribadian.
Tabiat semakin lama semakin sulit diubah. Seharusnya kepribadian sulit diubah, sedang tabiat dapat diubah. Tabiat ini terbentuk melalui proses. Dalam hal tabiat, diperlukan Integritas, peka terhadap kehendak Allah, kebajikan (Gal 5:22-23) dan menjadi serupa dengan Kristus.
3. Lingkungan Sosial
4. norma-norma Sosial
5. Situasi (secara Umum)

Ciri-ciri Keputusan Etis:
1.       Pertimbangan apa yang baik dan apa yang salah
2.       Sering menyangkut pilihan yang sukar
3.       Tidak mungkin dapat dielakkan
4.       Tidak hanya dipengaruhi oleh norma yang dipertimbangkan, tetapi juga oleh kepercayaan kita, tabiat dan lingkungan sosial kita.
Contoh Kasus Dalam 1 Korintus 10:23-11:1
Prinsip yang diambil dalam pengambilan keputusan etis, menurut teks tersebut :
1.       Kebebasan (10:23)
2.       Kegunaan(10:23)
3.       Membangun iman (10:24)
4.       Hati nurani (10:5,27)
5.       Kitab Suci (10:26)
6.       Kemuliaan Allah ( 10:31)
7.       Teladan hidup pribadi (11:1)
8.       Pola kehidupan Kristen (11:1)

KESIMPULAN
1.       Prinsip berguna/tidak bagi saya dan orang lain.
2.       Menjadi batu sandungan / tidak
3.       Kalau bimbang, jangan lakukan
4.       Dengar apa yang dikatakan oleh hati nurani “Apakah saya memuliakan Allah?”





Sumber: DIKTAD STTII Batam.