Senin, 16 Juni 2014

CARA BUAT WEBSITE BARU

CARA MEMBUAT WEBSITE GRATIS DAN MUDAH

cara membuat website
cara membuat website gratis dan mudah
CARA MEMBUAT WEBSITE GRATIS DAN MUDAH  ~ Penggunaan website saat ini semakin hari semakin bertambah banyak hal ini terjadi karena kemajuan tehnologi dan tuntutan hidup pada jaman sekarang. Seiring dengan itu penyedia jasa pembuatan website murah juga tumbuh dan berkembang di mana mana. Website yang dalam bahasa Indonesia berarti situs web, merupakan suatu halaman web yang pada dasarnya berupa sebuah berkas baik itu berupa berkas gambar, tulisan, video dan lain sebagainya.

Nah jika anda ingin tahu cara membuat website gratis sendiri dengan mudah tanpa perlu menyewa jasa pembuatan website, maka perhatikanlah langkah-langkah yang ada di bawah.

Untuk mempermudah anda memahani cara membuat website sendiri di sini saya menggunakan sebuah hosting gratis yaitu idhostinger karena anda akan mendapatkan 2 GB disk space, 100GB Bandwidth secara cuma cuma selamanya dan anda dapat upgrade jika diperlukan.

cara membuat website gratis

Cara Membuat Website gratis

1. Kunjungi situs idhostinger di www.idhostinger.com
2. Klik kotak Order Sekarang!
3. Isilah form pendaftaran dengan nama anda, email, password, isi kode yang terlihat, centang kotak kecil dan klik buat akun. Jika anda belum tahu cara membuat email gmail silahkan anda baca artikel cara membuat email untuk membantu cara membuat website gratis anda.

cara membuat website gratis ~ isi form

4. Buka email anda dan klik link verifikasi yang telah dikirimkan
5. Ada 3 pilihan hosting untuk anda, karena kita ingin belajar cara membuat website gratis maka pilihlah yang gratis, klik order

cara membuat website menggunakan layanan gratis

6. Isi subdomain anda (jangan kurang dari 5 huruf), inilah yang akan menjadi bagian dari alamat anda nanti, pada kotak sebelah kanan pilih yang sesuai keinginan anda. setelah selesai isi semuanya, klik buat. Dan anda klik lagi tombol kelola.

cara membuat website gratis
7. Dan sekarang anda berada pada Cpanel, cari tulisan penginstallan otomatis , lalu klik saja tulisan tersebut

cara membuat website gratis

Cara membuat website sendiri

8. selanjutnya adalah pilih layanan website gratis dari wordpress

cara bikin website gratis ~ menggunakan wordpress

9. Biarkan kotak bertuliskan install ke -  (jangan diisi ), kemudian isi nama pengguna (boleh nama anda kalau bisa jangan menggunakan kata admin), isi password juga dan klik install wordpress 3.3.1., jika ada tampilan isi direktori akan ditimpa ? klik yes...,  tunggulah prosesnya hingga selesai.

cara bikin website gratis ~ pengguna wordpress
cara membuat website
10. Dan website gratis anda sudah jadi, anda dapat login ke website anda dengan cara meng-klik 'manage' pada tab hosting atau klik saja nama domain misalnya namadomain.p.ht lalu pilih 'log in' (lihat bagian kanan bawah) dan isi username dan password.

Anda juga bisa masuk ke website anda dengan cara mengetik www.namadomain/wp-admin  contoh nya www.namadomain.p.ht/wp-admin ataupun mengetik www.namadomain/wp-login.php dan anda akan masuk ke wordpress sebagai tanda bahwa anda telah berhasil membuat website sendiri.
artikel terkait : cara membuat blog sendiri .

cara bikin website gratis
Silahkan anda berkreasi dengan membuat website anda tersebut dan jika berkeinginan lebih serius lagi untuk agar tahu cara membuat website, silahkan baca kursus membuat website, dari sini anda akan mendapatkan cara membuat website secara profesional.

Demikian cara membuat website gratis dan mudah, semoga dapat memberikan manfaat.
Sumber: INTERNET

Minggu, 08 Juni 2014

Injil Matius

Injil Matius

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Injil Matius adalah satu di antara empat Injil Perjanjian Baru (PB). Injil secara tradisi disalin dalam urutan dengan Matius terlebih dulu, disusul dengan Markus, Lukas dan Yohanes. Bersama-sama Injil Markus dan Lukas, Injil ini digolongkan Injil sinoptis.
Kitab Matius mempunyai amanat tentang "Kabar Baik" (injil; bahasa Inggris: gospel) bahwa Yesus adalah Raja Penyelamat yang dijanjikan oleh Tuhan, ini dapat terlihat melalui contoh Doa Bapa Kami. Melalui Kerajaan Allah inilah Yesus Kristus akan memulihkan kondisi Bumi dan kehidupan umat manusia. Oleh karena itu, hal inilah yang akan menjadi kesaksian bagi semua bangsa, barulah akhir sistem dunia ini berakhir . Melalui Yesus itulah Tuhan menepati apa yang telah dijanjikan-Nya di dalam Perjanjian Lama kepada umat-Nya. Sekalipun Yesus lahir dari orang Yahudi dan hidup sebagai orang Yahudi, namun Kabar Baik itu bukanlah hanya untuk bangsa Yahudi saja melainkan untuk seluruh dunia.

Penulis

Walaupun dokumen ini tidak mencantumkan nama penulisnya, namun kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M menyatakan bahwa injil ini ditulis oleh Matius. Matius adalah seorang pemungut cukai (petugas pajak pada zaman itu) yang menjadi salah satu dari kedua belas rasul Yesus. Meskipun ada yang menduga ditulis oleh Matius lain yang hidup 80 tahun setelah Yesus wafat. Namun, penemuan naskah papirus yang sekarang disimpan di Magdalen College, Oxford, Inggris, menunjukkan bahwa Injil Matius ini sudah selesai ditulis sebelum tahun 66.
Irenaeus menulis:
"Matius, sekali lagi, mengisahkan penjelmaan-Nya (Yesus) sebagai seorang manusia, katanya, ‘Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham;’ dan juga, ‘ Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut.’ Jadi, ini adalah Injil Kemanusiaan-Nya; dengan alasan itu juga (karakter) manusia yang rendah hati dan lembut ini terus dinyatakan dalam seluruh Injil." (Melawan Ajaran Sesat 3.11.8)
Eusebius menulis:
"(5) Dan pengikut-pengikut sisanya dari Juruselamat kita, keduabelas rasul, ketujuh puluh murid, dan yang lain yang tak terhitung, bukannya tidak tahu akan hal-hal tersebut. Namun, dari semua murid-murid Tuhan, hanya Matius dan Yohanes, yang meninggalkan kenangan tertulis, dan mereka, menurut tradisi, didorong untuk menulis hanya karena tekanan kebutuhan. (6) Karena Matius, yang mulanya memberitakan kepada orang Ibrani, ketika ia hendak pergi ke bangsa lain, menekadkan untuk menulis Injilnya dalam bahasa daerahnya, sehingga mengkompensasi mereka yang harus ditinggalkannya atas kehilangan kehadirannya. (7) Dan ketika Markus dan Lukas sudah menerbitkan Injil-injil mereka, mereka berkata bahwa Yohanes, yang telah menggunakan seluruh waktunya untuk memberitakan Injil secara lisan, akhirnya terdorong untuk menuliskannya dengan alasan berikut. Ketiga Injil tersebut sebelumnya telah sampai ke tangan semua orang dan ke tangannya juga, mereka berkata ia menerima mereka dan memberi kesaksian atas kebenaran mereka; tetapi ada kekurangan dalam mereka kisah perbuatan yang dilakukan oleh Kristus pada permulaan pelayanan-Nya. (8) Dan ini memang benar. Karena terbukti bahwa ketiga penginjil hanya mencatat perbuatan yang dilakukan sang Juruselamat setahun setelah Yohanes Pembaptis dipenjarakan, dan mengindikasikan hal ini pada catatan mereka. (9) Karena Matius, setelah empat puluh hari puasa dan pencobaan yang mengikutinya, mengindikasikan kronologi pekerjaan-Nya ketika ia berkata: "Maka ketika Ia mendengar bahwa Yohanes dipenjarakan Ia meninggalkan Yudea dan pergi ke Galilea. (10) Markus juga mengatakan yang sama: "Maka setelah Yohanes dipenjarakan Yesus datang ke Galilea." Dan Lukas, sebelum memulai kisahnya mengenai perbuatan Yesus, mencatat waktu sedemikian, ketika ia berkata bahwa Herodes, "menambah semua perbuatan jahat yang telah dilakukannya, memasukkan Yohanes ke dalam penjara." (Eusebius Church History 3.24.5-8)
Jika diteliti, dapat dilihat bahwa Eusebius merujuk kepada Injil Matius dalam bahasa Ibrani pada ayat 5-7 sebagai salah satu dari “ketiga Injil tersebut sebelumnya” tetapi ia merujuk kepada Injil Matius dalam bahasa Yunani ketika ia berkata, “ telah sampai ke tangan semua orang.” Satu-satunya kemungkinan adalah Eusebius menganggap kedua versi itu sebagai satu karya, versi Ibrani dan Yunani dari satu Injil Matius. Dapat dipahami benar jika Injil Matius bahasa Yunani merupakan terjemahan yang dikembangkan dari Injil Matius bahasa Ibrani, keduanya ditulis oleh Matius.[1]
Pada ayat 9-10, ia membandingkan tulisan-tulisan Matius dengan Markus dan Lukas menggunakan frasa serupa yang menyatakan kepengarangan semua empat penginjil sementara mengutip dari Injil Matius bahasa Yunani. Thomas dan Farnell setuju dengan kesimpulan ini ketika mereka berkomentar tentang nas Eusebius ini (3.24.5-10),
“Meskipun Eusebius menyebutkan bahwa Matius pertama kali menulis dalam bahasa Ibrani, ia juga menganggap Injil Matius bahasa Yunani juga sampai ke tangan sang rasul (Yohanes). Ia mencatat bahwa Yohanes tahu mengenai Injil Matius, Markus dan Yohanes, serta mengakui keakuratan mereka ketika ia menyusun Injilnya sendiri. Eusebius merujuk kepada bagian-bagian Injil Matius bahasa Yunani dan menyebut sang rasul (Matius) sebagai pengarangnya."[2]

Waktu penulisan dan Tema

Dalam Injil ini hanya terdapat sedikit fakta yang dapat menunjukkan kapan tulisan ini dibuat; sehingga tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Beberapa ahli konservatif memiliki alasan kuat untuk memperkirakan bahwa ia ditulis sebelum Yerusalem dihancurkan, antara tahun 60 sampai 65, ketika Matius berada di Palestina atau Antiokia di Siria. Ada pakar liberal yang memperkirakan antara tahun 180 dan 200. Semua ahli sepakat bahwa tulisan-tulisan Ignatius merujuk, namun tidak mengutip langsung injil Matius, yang berarti Injil ini sudah selesai ditulis pada awal abad ke-2 Masehi.
Penemuan naskah-naskah papirus, "The Oxford Papyri", oleh Prof. Casten Peter Thiede, memberi bukti kuat bahwa Injil Matius ditulis sebelum tahun 65 M. Di antara naskah-naskah tersebut ditemukan 3 lembar yang berisi ayat-ayat dari Injil Matius pasal 26, tentang pengurapan Yesus di rumah Simon, orang lepra di Betania, dan pengkhianatannya oleh Yudas Iskariot. Di antara naskah-naskah itu juga ditemukan surat dari seorang petani bernama Harmiysis yang mengajukan banding pada pengadilan Romawi untuk menambah jumlah ternaknya dengan menyebut tanggal "tahun ke-12 kaisar Nero, Epeieph 30." atau pada penanggalan Gregorian, 24 Juli 65/66 M.
Beberapa sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli-ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus.

Bahasa penulisan

Catatan para bapa gereja mengindikasikan bahwa Injil Matius awalnya ditulis dalam bahasa Aram/bahasa Ibrani, yaitu bahasa sehari-hari pada zaman itu di Israel, dengan tulisan Ibrani. Kemudian Matius juga membuat terjemahan bahasa Yunani yang dikenal saat ini.[1]
  • Pada tahun 130-an, Papias, uskup di Hieropolis di Asia Minor, menulis, "Matius menyusun perkataan-perkataan-Nya [Tuhan] dalam bahasa Aram, dan setiap orang menerjemahkannya sebisanya" [3]
  • Sekitar tahun 180 Irenaeus dari Lyons menulis bahwa:
Maka Matius menerbitkan suatu Injil tertulis di antara orang-orang Ibrani dalam bahasa dialek mereka, sementara Petrus dan Paulus mengabarkan (Injil) di Roma dan meletakkan dasar Gereja. Setelah keberangkatan (kematian) mereka, Markus, murid dan penerjemah Petrus, juga menyerahkan kepada kita dalam tulisan apa yang dikotbahkan Petrus. Juga Lukas, teman seperjalanan Paulus, mencatat dalam satu kitab, Injil yang disampaikan kepadanya. Setelahnya, Yohanes, murid Tuhan, yang pernah pula bersandar di dada-Nya, menerbitkan sendiri sebuah Injil selama Ia tinggal di Efesus di Asia.[4]
  • Beberapa waktu setelah tahun 244 peneliti Kitab Suci, Origen menulis, "Di antara empat Injil, yaitu yang tak terbantahkan dalam Gereja Allah di kolong langit, aku mempelajari dari tradisi bahwa yang pertama ditulis oleh Matius, yang pernah menjadi pemungut cukai, tetapi kemudian menjadi rasul Yesus Kristus, dan [Injil] itu dipersiapkan untuk orang yang beralih kepercayaan (converts) dari Yudaisme dan menerbitkannya dalam bahasa Ibrani."[5]
  • Eusebius sendiri menyatakan bahwa "Matius mulai dengan mengabarkan (Injil) kepada orang Ibrani, dan ketika ia membulatkan tekad untuk pergi ke orang-orang (bangsa) lain juga, ia menurunkan Injilnya sendiri dalam tulisan bahasa asalnya [bahasa Aram], supaya bagi mereka yang akan ditinggalkannya kekosongan yang diakibatkan oleh kepergiannya dapat diisi dengan apa yang ditulisnya."[6] Namun, Eusebius juga menyatakan bahwa Matius menerjemahkan Injilnya ke dalam bahasa Yunani: "Karena di satu sisi penginjil Matius menyampaikan Injil dalam bahasa Ibrani. Di sisi lain, setelah mengubahnya ke dalam bahasa Yunani, ia mengatakan ‘waktu menjelang fajar pada hari Tuhan, setelah berakhirnya Sabat.' Jadi, Matius menyebut waktu menjelang fajar hari Tuhan, ‘setelah berakhirnya Sabat-sabat [jamak]’ bukannya mengatakan ‘sore hari Sabat’, maupun ‘setelah Sabat [singular].’”[7] Selain itu Eusebius juga menulis:
"Kata-kata, ‘Allahku, sendengkanlah telingamu untukku, mengapa Engkau meninggalkan aku?’ diucapkan pada permulaan Mazmur (Mazmur 22), dicatat oleh Matius sebagai telah dikatakan oleh Juruselamat kita pada waktu kesengsaraan-Nya: ‘Dan pada jam keenam (=jam 12 siang), kegelapan menyelimuti seluruh bumi sampai jam kesembilan (=jam 3 siang), dan pada jam kesembilan Yesus berkata dengan suara nyaring, Eloim, Eloim, lama sabachthani, dengan kata lain, dapat diterjemahkan, Allahku, Allahku, mengapa Engkau menginggalkan Aku?’” (Eusebius Demonstratio Evangelica 10.8)[8]
John Owen setuju dengan hal ini ketika ia menulis:
“Kata-kata yang diucapkan-Nya diambil dari Mazmur 22:1, di mana ‘Eli, Eli, lama’ adalah dari bahasa Ibrani, dan ‘sabachthani’ adalah dalam bahasa Aram atau Syro-Chaldaic, yang merupakan bahasa umum pada waktu itu …’Dengan kata lain, yaitu yang dapat diterjemahkan.’ Ini adalah kata-akata sang Penginjil, yang menulis Injil-Nya dalam bahasa Yunani, tetapi mempertahankan kata-kata yang diucapkan oleh Yesus, agar dapat menunjukkan mengapa orang Yahudi mengira Ia memanggil Elia (Elias). Mereka yang percaya bahwa Injil Matius ditulis pertama kali dalam bahasa Ibrani atau bahasa Aram, menganggap kata-kata ‘dengan kata lain,’ berasal dari penerjemah.”[9]

Latar Belakang

Jika Injil Markus ditulis untuk orang Romawi dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi, maka Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi.
Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk:
  1. ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat Perjanjian Lama (PL) untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan;
  2. hal merunut garis silsilah Yesus, bermula dari Abraham (Matius 1:1-17);
  3. pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud" (Matius 1:1; Mat 9:27; Mat 12:23; Mat 15:22; Mat 20:30-31; Mat 21:9,15; Mat 22:41-45);
  4. penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung, dan
  5. petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain).
Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata untuk orang Yahudi. Seperti amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup universal Injil (misalnya Matius 2:1-12; Mat 8:11-12; Mat 13:38; Mat 21:43; Mat 28:18-20). Secara umum, kitab ini bertemakan Yesus, Raja Mesianis.

Tujuan

Matius menulis Injil ini
  1. untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus,
  2. untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah yang dinubuatkan oleh nabi-nabi Perjanjian Lama, yang sudah lama dinantikan, dan
  3. untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa:
  1. Hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis (yang akan membebaskan mereka dari penjajahan Romawi.
  2. Hanya pada akhir zaman, Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.

Ayat-ayat terkenal

  • Matius 5-7: Khotbah di bukit, yang berisi antara lain:
    • Matius 5:44: "Tetapi Aku (Yesus) berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."
    • Matius 6:9-13: Doa Bapa Kami
    • Matius 6:33: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."
    • Matius 7:12: (Etika timbal balik) Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
  • Matius 28:18-20: (Amanat Agung) Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Detail isi

Kitab ini bisa dibagi ke dalam empat bagian:
  1. Berisi silsilah, kelahiran, dan masa pertumbuhan Yesus (1; 2).
  2. Ajaran dan tindakan Yohanes Pembaptis persiapan terhadap misi umum Yesus Kristus (3; 4:11).
  3. Ajaran dan tindakan Yesus di Galilea (4:12-20:16).
  4. Penderitaan, wafat, dan kebangkitan Yesus (20:17-28).
Menurut judul perikop LAI Terjemahan Baru[10]
Cerita kelahiran
Pembaptisan dan pelayanan mula-mula
Khotbah di Bukit (5–7)
Penyembuhan dan Mujizat
Instruksi untuk para murid sebagai misionaris
Respon untuk Yesus
Perumpamaan Yesus
Kehidupan dalam komunitas Kristen
Yesus di Yerusalem
Kotbah tentang akhir zaman
Yesus dihakimi, disalib, mati, dikuburkan, lalu dibangkitkan

Ciri-ciri Injil Matius

Tujuh ciri utama menandai Injil ini:
  1. Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.
  2. Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat.
  3. Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus:
  4. Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan Perjanjian Lama jauh lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru.
  5. Kerajaan Sorga/Kerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada kitab lain di Perjanjian Baru.
  6. Matius menekankan:
    • standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (Mat 5-7)
    • kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan
    • kejayaan kerajaan itu di masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman.
  7. Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18; Mat 18:17).

Lihat pula

Injil Matius
Didahului oleh:
Perjanjian Lama :
Kitab Maleakhi
Perjanjian Baru
Alkitab
Diteruskan oleh:
Injil Markus

Referensi

  1. ^ a b The Hebrew and Greek Gospels Written by Matthew the Apostle of Jesus Christ. The Main Evidence. ("Injil bahasa Ibrani dan Yunani ditulis oleh Matius rasul Yesus Kristus. Bukti Utama.) oleh Rev. Ron Jones dan the Titus Institute.
  2. ^ Thomas, Robert L. and Farnell, F. David, Jesus Crisis, Kregel Publications, 1998, 53.
  3. ^ Papias. Explanation of the Sayings of the Lord [dikutip oleh Eusebius dalam History of the Church 3:39].
  4. ^ Irenaeus. Melawan Ajaran Sesat 3:1:1.
  5. ^ Origen. Commentaries on Matthew [dikutip oleh Eusebius dalam History of the Church 6:25].
  6. ^ Eusebius. History of the Church 3:24 [inter 300-325].
  7. ^ Eusebius, Questiones Ad Marinum (Membandingkan Mat 28:1 dengan Yoh 20:1)
  8. ^ Kutipan ini dari "Bukti-bukti Injil" ("Proof of the Gospel Being The Demonstratio Evangelica of Eusebius of Caesarea"), Tr. W.J. Ferrar, Vol.1 The Macmillan Company, New York, 1920 (CCEL).
  9. ^ Owen, John, A commentary, critical, expository and practical, on the Gospels of Matthew and Mark, New York, Leavitt and Allen, 1857, 398
  10. ^ Judul perikop Matius

Pustaka tambahan

sumber: wikipedia

Filipi 2:12

Keselamatan yang harus dikerjakan dalam prilaku nyata (Filipi 2:12-13)

    2:12 LAI TB, Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,KJV, Therefore, my beloved, as you have always obeyed, not as in my presence only, but now much more in my absence, work out your own salvation with fear and trembling;TR, ωστε αγαπητοι μου καθως παντοτε υπηκουσατε μη ως εν τη παρουσια μου μονον αλλα νυν πολλω μαλλον εν τη απουσια μου μετα φοβου και τρομου την εαυτων σωτηριαν κατεργαζεσθεTranslit interlinear, hôste {sebab itu} agapêtoi {hai (saudara2) yg dikasihi} mou {-ku} kathôs {seperti} pantote {senantiasa} hupêkousate {kalian mentaati} mê {jangan} hôs {seperti} en {pada} tê parousia {kehadiran} mou {-ku} monon {saja} alla {tetapi} nun {sekarang} pollô {lebih2} mallon en {pada} tê apousia {ketidakhadiran} mou {-ku} meta {dengan} phobou {ketakutan} kai {dan} tromou {kegentaran} tên heautôn {diri kalian sendiri} sôtêrian {keselamatan} katergazesthe {tetaplah mengerjakan}

    Sapaan "agapêtoi" harfiah: "kekasih-kekasih" atau "hai saudara-saudara yang dikasihi" tidak sering Paulus pakai dalam surat-suratnya. Ia biasa memakai kata "saudara-saudara", Seperti yang nyata juga dari surat ini (bnd. Filipi 1:12; 3:1, 13, 17; 4:1, 8). Tetapi sekali ini sapaan "kekasih-kekasihku" ia pakai sampai tiga kali (bnd. 4:1). Suatu tanda, bahwa antara Paulus dan anggota-anggota jemaat di Filipi terdapat suatu hubungan yang baik. Hal ini telah kita lihat juga pada permulaan surat ini (lihat di atas). Mereka semua - anggota jemaat dan Paulus - adalah orang-orang yang dikasihi Allah, orang-orang yang Ia kwumpulkan dalam jemaat-Nya sebagai anak-anak-Nya. Karena itu mereka juga harus mengasihi satu sama lain. Berdasarkan hubungan ini ia sekarang mau menyampaikan nasihatnya kepada mereka. Ia mulai dengan mengatakan bahwa mereka senantiasa taat: sejak mereka mendengar dan menerima Berita Injil (bnd. Kisah 16) sampai saat Paulus menulis surat ini kepada rnereka lebih dari sepuluh tahun lamanya - mereka tetap taat kepada Berita Injil itu dan kepada Yesus Kristus, Kepala dan Tuhan mereka.

    Dalam kata Yunani υπακουω - hupakouô (taat) terkandung pikiran "takluk" (υπο - hupo) dan "mendengar" (ακουω - akouô). Jadi "hupêkousate" dalam ayat ini berarti: kalian mematuhi, mentaati, karena mendengar, dalam hal ini, mendengar berita Injil.

    Kata φοβος – phobos (takut) menunjuk kepada keadaan batin. Kata τρομος – tromos (gentar) menyatakan tingkat ketakutan itu: ia menguasai seluruh manusia, juga dalam perbuatannya yang lahiriah. Dalam 2 Korintus 7:15 Paulus memuji anggota-anggota jemaat di Korintus, sebab mereka telah menerima Titus - yang mewaki1i Paulus di sana dengan "takut dan gentar", Dalam arti yang sama ungkapan ini akhirnya kita temui dalam Efesus 6:5 "Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu di dunia ini dengan takut dan gentar!" Dari nas-nas di atas nyata bahwa yang dimaksudkan di sini dengan ungkapan itu tidak lain daripada "kerendahan hati" yang disebut Paulus dalam ayat 3, yaitu kerendahan hati terhadap Kristus sebagai Kepala Gereja dan seorang terhadap yang lain sebagai anggota-anggota tubuh-Nya.

Paulus minta kepada mereka supaya mereka berusaha, agar keselamatan yang telah mereka peroleh dalam Kristus (bnd. Efesus 2:5, 8), bekerja di dalam diri mereka dan memenuhi hidup mereka seluruhnya. Hal itu mereka kerjakan dengan "takut dan gentar", artinya dengan hormat, dengan teliti, dengan kerendahan hati.

Dengan "takut dan gentar" ini mereka harus mengerjakan (Yunani: katergazomai = mengerjakan, menyelesaikan, menunaikan) keselamatan mereka, kata "katergazesthe" ini merupakan bentuk continuous present, bermakna "tetaplah mengerjakan" bukan saja seperti di waktu Paulus masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang di waktu ia tidak hadir. Pekerjaan atau usaha yang mereka jalankan untuk keselamatan mereka harus labir dari hati dan keyakinan mereka sendiri dan bukan karena pengaruh Paulus. Justru sekarang, di mana ia tidak hadir, harus nyata hal itu. Jemaat harus tetap dinamis bekerja dan mencapai kedewasaan Kristen. "Takut dan gentar" tampaknya merupakan ungkapan khas untuk menyatakan keadaan pikiran yang penuh kerendahan hati (bdg. 1 Korintus 2:3; 2 Korintus 7:15; Efesus 6:5).

Paulus mau, supaya kewibawaannya sebagai rasul dibedakan dengan kewibawaannya sebagai pribadi. Karena itu ia tidak menulis "tetapi juga waktu aku tidak ada". melainkan "terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir". Bilamana Paulus memakai kata "nun" (sekarang), kita harus selalu ingat, bahwa yang dimaksudkannya ialah suatu "sekarang" yang mempunyai arti yang sangat dalam, suatu "sekarang" dengan sifat abadi ... Demikianlah pula halnya dengan "pollô mallon" (terlebih pula). Ungkapan ini biasanya Paulus pakai untuk mengadakan suatu pembedaan yang katastrofal (bnd. pemakaiannya dalam Roma 5, di mana Paulus sering mengadakan belokan itu!). Ia mau katakan: "Kamu berdiri justru sekarang, di mana aku tidak hadir, di badapan Allah dan bukan di mukaku." Hadir atau tidak hadirnya orang yang memberikan perintah bukan saja tidak mempengaruhi sahnya perintah itu, tetapi sebaliknya, justru kalau orang yang memberikan perintah tidak hadir, maka perintah itu sebagai perintah harus dihormati (dan ditaati), sebab perintah itu diberikan di hadirat Allah. yaitu Allah yang sebenarnya dan yang pertama-tama memberikan perintah itu.

Teladan luar biasa Kristus dalam hal penyangkalan diri membuat Paulus memberikan nasihat lebih lanjut kepada saudara-saudara seiman di Filipi dan mendorong mereka agar "tetaplah kerjakan keselamatan", khususnya kini ketika dia tidak bersama dengan mereka.

    2:13 LAI TB, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.KJV, for it is God who works in you both to will and to do for His good pleasure.TR, ο θεος γαρ εστιν ο ενεργων εν υμιν και το θελειν και το ενεργειν υπερ της ευδοκιαςTranslit interlinear, ho theos {Allah} gar {karena} estin {adalah} ho {yang} energôn {menghasilkan} en {di dalam} humin {kalian} kai {baik} to thelein {keinginan} kai {juga} to energein {pekerjaan} huper {yang melampaui/ di dalam} tês eudokias {maksud2 baik-Nya}

    "Mengerjakan di dalam kamu" Paulus suka sekali memakai kata "ke" dan kata benda yg seasal (kata Yunani ενεργεω – energeô, yg daripadanya berasal istilah "energy"), untuk bicara tentang bekerjanya Allah dalam diri orang percaya, dan (kecuali Efesus 2:2, 2 Tesalonika 2:9, 11 di mana kata itu dipakai hanya untuk bekerjanya lblis dan kuasa-kuasa jahat) Kerendahan hati di dalam kaitan dengan pembebasan mereka merupakan hal yang wajar sebab, walaupun mereka ikut bekerja-sama, Allahlah (perhatikan kedudukan yang mendapat penekanan) yang telah menciptakan di dalam diri mereka kehendak maupun kemampuan (Dia "memberikan kekuatan" - energeô) menurut kerelaanNya (atau, mempromosikan kehendak baik, yakni keharmonisan dalam jemaat di Filipi). dalam PB kata-kata itu dipakai hanya untuk apa yg dikerjakan oleh Allah (band Filpi 3:21; Efesus 3:20).

Usaha manusia dalam hidup Kristen, adalah berkat kemampuan pemberian Allah, yaitu karya Allah dalam diri orang Kristen yg memberikan baik hasrat maupun kekuatan untuk melakukan apa yg berkenan pada-Nya.

Paulus menyebut sebab atau dasar dari nasihat-nasihatnya ini: karena Allah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan, maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Dengan katakata ini Paulus sekaligus menjelaskan apa yang sebenarnya ia maksudlean dengan "kerjakanlah keselamatanmu" dalam ayat yang lalu: bukan kelepasan sendiri, bukan juga pendahuluan dari kelepasan itu. Sebab kalau ditinjau dengan teliti, bukan mereka yang sebenarnya mengerjalean keselamatan mereka. Bukan mereka yang mengambil inisiatif untuk maksud itu, tetapi Allah. Dialah yang mula-mula bertindak. Nasihat kepada Jemaat mengambil inisiatif. Dialah - atau barangkali lebih baik: Paulus menggunakan rangkaian kata thelein dan energein, yang mensubstansikan: kemauan dan pekerjaan sebagai aksi. Karena itu - karena keselamatan mereka adalah pertama-tama pekerjaan dan anugerah Allah - mereka tidak boleh angkuh, mereka tidak boleh menganggap diri mereka lebih utama daripada kawan-kawan mereka, tetapi sebaliknya, mereka harus merendahkan diri satu sama lain dan mengerjakan (memelihara, hidup sesuai dengan) keselamatan mereka dengan takut dan gentar.

Kembali kepada frasa "Dengan takut dan gentar ..." sebab sebagai orang Kristen kita menyerahkan hidup kita seluruhnya di dalam kuasa Allah, sebab sebagai orang Kristen kita mengaku, bahwa segala sesuatu adalah anugerah, bahwa segala sesuatu - kemauan dan penunaian, pennulaan dan penghabisan, percaya dan penyataan, pertaoyaan dan jawab, pencarian dan pendapatan - datangnya dari Allah. Segala sesuatu yang riil terjadi di sini dikerjakan oleh Allah sebagai pelaku. Demikianlah pula akta hidup kita sendiri: learena dalam anugerah akta hidup itu dipakai untuk Allah, dan merupakan suatu perbuatan, dimana Allah Roh sendiri bertindak sebagai subjek ... Kalau tidak demikian, manusia tidak dapat mengerjakan keselamatanNya."

Tuhan Allah melakukannya "menurut kerelaan-Nya" ("huper tês eudokias", artinya dalam kebebasan dan berdasarkan kasih karunia-Nya la telah memilih dan mengumpulkan mereka di dalam jemaat-Nya, Dalam kebebasan dan berdasarkan kasih karunia-Nya la sekarang terus bekerja di dalam mereka. Karena itu Paulus meminta, ya menyuruh mereka, supaya mereka mengerjakan keselamatan mereka dengan takut dan gentar, artinya dengan kerendahan hati.

Filipi 2:12 menekankan kesetian yang dituntut kepada orang-orang yang menerima pengampunan dosa didalam karya Kristus. Keselamatan harus dikerjakan, terus menerus dalam artian menjaga keimanan/ kesetiaan di dalam Yesus Kristus. Menjaga kekudusan agar tidak murtad (ketahanan uji). Orang-orang yang telah ditebus ini pada akhirnya harus MENANG:

    Wahyu 3:5
    LAI TB, Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya.KJV, He that overcometh, the same shall be clothed in white raiment; and I will not blot out his name out of the book of life, but I will confess his name before my Father, and before his angels. TR, ο νικων ουτος περιβαλειται εν ιματιοις λευκοις και ου μη εξαλειψω το ονομα αυτου εκ της βιβλου της ζωης και εξομολογησομαι το ονομα αυτου ενωπιον του πατρος μου και ενωπιον των αγγελων αυτουTranslit, ho {orang yang, definite article - nominative singular masculine} nikôn {menang, verb - present active participle - nominative singular masculine} houtos peribaleitai en imatiois leukois kai ou mê exaleipsô to onoma autou ek tês biblou tês zôês kai exomologêsomai to onoma autou enôpion tou patros mou kai enôpion tôn aggelôn autou

"Barangsiapa menang...". Keselamatan pada akhirnya tidak ditentukan darimana asal dia bergereja, karena perjuangan pribadi dirinya untuk kemenangan itulah yang dinilai oleh Tuhan. Ketahanan uji yang ditandai dengan kemenangan menetapkan orang percaya tidak akan kehilangan keselamatannya.

Sumber: Sarapan Pagi Biblika

Garis Besar Surat Filipi

Penulis, Rasul Paulus. Tanggal, tidak pasti. Kemungkinan ditulis dari Roma antara 60 dan 64 S.M. Jemaat. Jemaat Filipi adalah jemaat yang ideal dalam banyak hal. Jemaat ini sangat menunjukkan rasa penghargaan dan murah hati.
Php 4:15,16 2Co 8:2
Jemaat ini didirikan oleh Paulus dalam perjalanan misinya yang kedua, di tengah-tengah badai penganiayaan. Pelayanan diawali hanya dengan sedikit orang, diataranya beberapa wanita di pinggir sungai. Lidia, seorang penjual kain ungu, adalah orang pertama-tama bertobat, dan ia segera bergabung dengan kepala penjara Filipi dan keluarganya. Orang-orang ini, dan kemungkinan beberapa orang yang lainnya, menjadi cikal bakal jemaat ini.
LIHAT Ac 16:12-40
Ciri-Ciri Surat Ini. Ini adalah surat cinta rohani kepada jemaat. Surat ini berisi luapan dari kehangatan kasih sayang dan rasa terima kasih. Ditulis dalam keadaan yang sukar, sementara Paulus dipenjara, ia menggoreskan gagasan tentang kemenangan dan sukacita
Bersukacita dalam DOA
Php 1:4
dalam INJIL
Php 1:18
dalam PERSEKUTUAN DENGAN ORANG-ORANG KRISTEN
Php 2:1,2
dalam PENGORBANAN KARENA PELAYANAN
Php 2:17,18
dalam TUHAN
Php 3:1
karena PERHATIAN YANG PENUH KASIH dari jemaat
Php 4:10
Pesan Utama. Yesus Kristus.
Pasal 1.
1. Sebagai sumber buah rohani
Php 1:11
2. Sebagai tema khotbah
Php 1:18
3. Sebagai motif/tujuan yang tertinggi dari pelayanan Orang Kristen
Php 1:20,21
Pasal 2.
4. Sebagai contoh dari satu-satunya roh dan teladan yang sempurna
Php 2:5-11
Pasal 3.
5. Pengetahuan tentang kepada siapa, hadiah tertinggi harus diperjuangkan dalam hidup
Php 3:7-14
6. Dengan rupa siapa, tubuh orang-orang percaya akan diubah menjadi baru
Php 3:20,21

Pasal 4.
7. KuasaNya tak terbatas dalam hidup orang-orang Kristen
Php 4:13
8. Dialah saluran berkat ilahi untuk segala kebutuhan
Php 4:19
Ikhtisar.
Pasal 1.
1. Salam Php 1:1-7
2. Pernyataan pribadi oleh rasul Paulus, tentang hati dan sikapnya terhadap jemaat.
a. Kekuatirannya akan pertumbuhan rohani jemaat ini
Php 1:8-11
b. Jaminannya bahwa pemenjaraannya telah terbukti menjadi berkat bagi banyak orang
Php 1:12-19
c. Harapan dan kerinduannya, dan apa saja yang menjadi hasil dari pemenjaraannya, supaya Kristus dimuliakan oleh hidup atau matinya
Php 1:20
d. Kesadarannya akan hasil dari kematian orang percaya, tetapi merasa bahwa pekerjaannya belum selesai, oleh sebab itu ia berharap untuk mengunjungi jemaat Filipi sekali lagi
Php 1: 21-25
e. Perhatian utamanya adalah untuk kesetiaann jemaat di tengah-tengah penganiayaan
Php 1:27-30
Pasal2.
3. Nasihat-nasihat, mengenai kehidupan dan karakter Kristen.
a. Untuk Kesatuan, kerendahan hati dan penyangkalan diri
Php 2:1-4
b. Untuk mencari pikiran Kristus
Php 2:5-13
c. Untuk bekerjasama dengan Allah, dalam mengerjakan keselamatan pribadi, dan untuk hidup sebagai anak-anak Allah yang diakui di dalam dunia yang jahat ini
Php 2:12-16
4. Pujian Paulus untuk pembawa pesannya, Timotius dan Epafroditus
Php 2:19-30
Pasal 3.
5. Peringatan terhadap para penganut kepercayaan Yahudi
Php 3:1-3
6. Cerita tentang pengalaman-pengalaman rasul Paulus.
a. Sebagai seorang Yahudi tingkat atas yang giat, ia meninggalkan semua kebenarannya dalam melakukan hukum taurat dan menganggapnya tak berharga, untuk kemudian menerima kebenaran oleh iman dalan Kristus
Php 3:4-9
b. Ambisi tertingginya adalah untuk mengenal Kristus dan ikut serta dengan kebangkitanNya dan mencapai tujuan akhir yaitu karakter yang seperti Kristus
Php 3:10-14
7. Nasihat lebih lanjut kepada jemaat ini:
a. Untuk mengikuti teladan rasul Paulus
Php 3:15-17
b. Untuk berhati-hati terhadao musuh salib Kristus
Php 3:18-19
c. Untuk menjadi warganegara sorga, menantikan perubahan yang besar pada saat kedatangan Tuhan
Php 3:20,21
Pasal 4.
d. Kegigihan, kesatuan, suka menolong, tidak berlebihan, bebas dari kekuatiran, penuh doa, pemikiran yang mulia
Php 4:1-8
8. Kata-kata penghargaan sebagai penutup, sebuah janji akan pemeliharaan ilahi bagi setiap kebutuhan, salam dan berkat
Php 4:10-23


Bibliografi
Artikel ini diambil dari:
D D., Frank Charles Thompson, Ph.D. 1934. The New Chain Reference Bible. B. B. Kirkbride Bible Co., Inc.?CD SABDA-Topik 04222